Selamat Datang di Blog Swapala - Kalijaga

Swapala Kalijaga merupakan kelompok pencinta alam (PA) yang berbasis di SMA Negeri 1 demak.. Merupakan salah satu dari bagian kegiatan ekstra kurikuler pilihan bagi siswa SMA Negeri 1 demak. Kelompok yang berdiri pada tanggal 09 September 1999 ini kini mulai berkembang menjadi kelompok yang tidak hanya berkegiatan di bidang petualangan saja..

Dasar-dasar Mountaineering

Mountaineering berasal dari kata “mountain” yang berarti gunung. Mountaineering adalah kegiatan mendaki gunung yang terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu : Hill Walking. Merupakan perjalanan pendakian bukit-bukit yang landai, tidak mempergunakan peralatan dan teknis pendakian

Tehnik Dasar Navigasi Darat

Menurut penjelasan pada “Diktat Badan Diklat Wanadri”, navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada peta. Berkaitan dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang kompas dan peta serta cara penggunaannya mutlak harus dikuasai.

Tehnik Hidup di Alam Bebas

Untuk dapat menikmati kehidupan alam bebas yang memang kadang-kadang penuh dengan resiko, tidak ada jalan lain selain memahami karakteristik alam tersebut. Gejolak-gejolak yang di timbulkan oleh alam memerlukan suatu teknik untuk mengatasinya.

Mendaki Secara Tim Atau Solo?

Kegiatan pendakian gunung sejatinya adalah sebuah kegiatan tim atau bersama. Hal itu dikarenakan kita harus memperhitungkan segala aspek resiko yang mengikuti kegiatan pendakian gunung ini. Akan tetapi tidak sedikit pula yang melakukan kegiatan pendakian gunung ini secara individu atau solo.

30.5.09

Sekilas tentang "Global Warming"

Sekilas Tentang "Global Warming"


Oleh Surya (alumni swapala angk. Perintis)


Disaat musim panas aku sering mendengar kata-kata “ huh, panas banget ya hari ini “, ya itulah kata yang sering diucapkan teman-temanku pada saat kelas kami masuk siang. Ketika menunggu bel masuk biasanya kalimat itulah yang menjadi bahan untuk mengawali suatu obrolan. Pendapat ini tidaklah keliru, data-data yang ada menunjukkan bahwa bumi manusia ini terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Semua itu terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dengan apa yang dinamakan Global Warming (pemanasan global).
Dalam benak kita tentu muncul pertanyaan “apakah penyebab Global Warming ?” para ahli punya jawaban atas pertanyaan ini. Berdasarkan penelitian yang telah mereka lakukan selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa semakin panasnya bumi manusia ini terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilakan oleh aktifitas manusia.

Lantaran begitu seriusnya efek domino yang dihasilakan oleh pemanasan global ini, persyarikatan bangsa-bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on Climate Change(IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung didalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global dan membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut.

Salah satu yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah yang menjadi pemegang saham terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Gas rumah kaca adalah kelompok gas yang terdapat pada atmosfer bumi, yang fungsinya adalah untuk menjaga suhu permukaan bumi. Kebanyakan, gas rumah kaca ini dihasilakan oleh pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern peternakan serta pembangkit tenaga listrik.

Saat ini kontributor terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida(CO2), Metana(CH4), yang dihasilakn agrikultur dan peternakan, Nitrogen Oksida(NO) dari pupuk dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan(CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga semakin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan didalam jaringannya ke atmosfer.

Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbeda-beda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan yang lebih parah dari CO2. sebagi contoh sebuah molekul metan menghasilakan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO bahkan menghasilakan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti Chlorofluorocarbons(CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2.

Ada satu lagi berita buruk, diperkirakan pada akhir musim panas 2012 hampir semua es yang ada di kutub utara akan lenyap. Padahal, di kutub utara dan kutub selatan dimana suhu permukaan air kurang dari 00 Celcius atau dasar laut pada kedalaman lebih dari 300 M, dimana temperatur air ada di kisaran 20 C terdapat Metana beku dalam jumlah yang sangat banyak; disebut dengan Methane Hydrates/Methane Clathrates. Methane Hydrates juga ditemukan di danau-danau yang dalam, seperti danau Baikal di Siberia. Berita buruknya adalah pemanasan global membuat suhu es di kutub utara dan kutub selatan menjadi semakin panas , sehingga Metana beku yang tersimpan dalam lapisan es di kedua kutub tersebut juga ikut terlepaskan ke atmosfer. Para ilmuan memperkirakan bahwa antartika menyimpan lebih kurang 400 milyar ton Metana beku (atau sekitar 3000 kali dari Metana yang saat ini ada di atmosfer), dan gas ini dilepaskan sedikit demi sedikit ke atmosfer seiring dengan makin banyaknya bagian-bagian es di Antartika yang runtuh. Anda bisa membayangkan betapa mengerikan keadaan ini: bila Antartika kehilangan seluruh lapisan esnya, maka 400 milyar ton Metana tersebut akan terlepas ke atmosfer. Ini belum termasuk Metana beku yang tersimpan di dasar laut yang juga terancam mencair karena makin panasnya suhu lautan akibat pemanasan global.

Mengetahui semua ini, sudah sepatutnya kita merasa khawatir dengan apa yang terjadi di kemudian hari. Ditambah lagi dengan fakta-fakta yang memperkuat argumen para ahli mengenai bahaya yang pasti akan menerjang kita. Berikut ini adalah fakta-fakta singkat mengenai Global Warming:

1. Mencairnya es di Kutub utara dan Kutub Selatan

Pemanasan global berdampak langsung pada terus mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Es di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton. Dan volume es Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada empat tahun sebelumnya. Bahkan baru-baru ini sebuah fenomena alam menunjukkan betapa seriusnya pencairan es yang terjadi di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Pada tanggal 6 maret 2008 sebuah bongkahan es seluas 414 KM2(hampir 1,5 luas kota Surabaya) di Antartika runtuh. Padahal, diyakini bongkahan e situ berada disana sejak 1500 tahun yang lalu.

2. Meningkatnya Level Permukaan Laut

Mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan bedampak langsung pada naiknya level permukaan air laut. Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair, level permukaan air laut akan naik sampai dengan 7 meter!. Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuahn, dan dataran rendah di seluruh dunia.

3. Perubahan Iklim/Cuaca Yang Semakin Ekstrim

NASA mengatakan bahwa pemanasan global berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan semakin lama semakin kuat. Anda juga dapat melihat betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan ataupun musim kemarau. Tidak hanya di Indonesia, di Jepang dan Amerika Serikat badai topan terus memecahkan rekor kecepatan angina, skala, dan kekuatan badai dari tahun ke tahun, curah hujan dan badai salju di China juga terus memecahkan rekor baru dari tahun ke tahun.

4. Gelombang Panas Yang Semakin Ganas

Tahun 2007 adalah tahun pemecahan rekor baru untuk suhu yang dicapai oleh gelombang panas yang biasa melanda Amerika Serikat. Daerah St. George, Utah memegang rekor tertinggi dengan suhu tertinggi mencapai 480 Celcius!(sebagai perbandingan, anda dapat membayangkan suhu kota Surabaya yang terkenal panas ‘hanya’ berkisar di antara 300-370 C). Suhu di St. George disusul oleh Las Vegas dan Nevada yang mencapai 470 C, serta beberapa kota lain di Amerika Serikat yang rata-rata suhunya di atas 400 C. Daerah Death Valley di California malah sempat mencatat suhu 530 C.

5. Habisnya Gletser - Sumber Air Bersih Dunia

Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih, dan dalam jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut. Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan!. NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 M3 !

Setelah daftar fakta-fakta menyeramkan yang telah dibahas sebelumnya, kini yang harus kita lakukan adalah mengurangi semaksimal mungkin segala aktivitas yang menghasilkan emisi rumah kaca. Dibawah ini adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan :

Berhenti atau kurangi makan daging

PBB mencatat bahwa 18% dari pemanasan global yang terjadi saat ini disumbangkan oleh industri peternakan, yang mana lebih besar daripada efek pemanasan global yang dihasilkan oleh seluruh alat transportasi dunia digabungkan.. mengganti pola makan daging denganpola makan vegetarian 50% lebih efektif untuk mencegah pemanasan global daripada mengganti sebuah mobil SUV dengan mobil hibrida. Seorang vegetarian dengan standar diet orang Amerika akan menghemat 1,5 ton emisi rumah kaca setiap tahunnya.
Batasilah emisi karbom dioksida

Matikanlah peralatan listrik ketika tidak digunakan, gunakan lampu hemat energi, dan gunakanlah panel surya sebagai energi alternatif
Tanamlah lebih banyak pohon

Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringan. Lingkungan dengan banyak tanaman akan mengikat CO2 dengan baik, dan harus dipertahankan oleh generasi mendatang. Setiap acre pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilakan dari mngendarai sebuah mobil selama setahun.
Dan yang paling penting adalah berubahlah

Satu hal yang paling penting dari semua, yaitu berubah. Semua yang ditulis diatas tidak akan ada artinya kalu kita tidak mau merubah diri kita untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, jadi mulai sekarang berubahlah.

29.5.09

Respon Tentang : "Lima Pendaki Gunung Cermai Ditemukan Selamat"

Sebuah berita dari Antara :

Lima Pendaki Gunung Cermai Ditemukan Selamat



Sebanyak lima orang pendaki gunung Cermai, Kuningan, Jawa Barat, yang dikabarkan hilang sejak, Jumat (22/5) lalu, ditemukan TIM SAR gabungan dalam kondisi selamat sekitar pukul 12.00 WIB di Cigowong, pada ketinggian 1.700 dpl.
Kelima pendaki gunung tersebut, bernama Iwan Kurniawan, Gembong, Abdul Hatni, Darso, dan Didi. Iwan saat ditemukan mengalami luka pada bagian kepala dan kaki, sementara Gembong ditemukan petugas dalam kondisi lemas setelah kurang lebih lima hari tidak makan.

Ketua Bagian Humas Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PKS Kota Bekasi, Chaidir Agam di Bekasi, mengatakan setelah dievakuasi,Kelima orang tersebut saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) `45 Kuningan.

"Berdasarkan info yang saya dapat dari lokasi melalui Petugas Koordinator Lapangan (Korlap) PKS, Rinto, Iwan Kurniawan saat ini mengalami luka di bagian kepala dan kaki sebelah kanannya keseleo karena terperosok di lembah, sementara Gembong dan tiga teman lainnya mengalami kelelahan fisik," kata Chaidir.

Kelima orang hilang tersebut, kata Chaidir, berhasil diselamatkan berkat ditemukannya tanda jejak yang sengaja ditinggalkan dalam bentuk Pakaian, Jaket, Bungkus makanan instan, yang disimpan di sejumlah lokasi tempat peristirahatan mereka.

"Ketika tersesat keempat orang tersebut meninggalkan pakaian, jaket, bungkus makanan instan dan sehelai kertas yang berisikan pesan. Mereka berjalan menyisiri bahu sungai menuju ke kaki gunung," kata Chaidir.

sumber : Antara

Komentar mengenai Pemberitaan tersebut :

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kejadian buruk saat melakukan kegiatan pendakian atau petualangan. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Perencanaan perjalanan/kegiatan yang kurang matang (pengetahuan tentang perencanaan kegiatan alam bebas mutlak harus dikuasai, pengetahuan navigasi darat, survival,kesehatan perjalanan, pengetahuan membaca cuaca, dll)

2. Koordinasi team yang kurang kuat (tidak ada pengaturan dalam team,misalnya siapa yg jadi "leader",siapa yg bertanggungjawab bagian logistik, P3K, perlengkapan, dll)

3. Kesalahan dalam orientasi medan (kodisi medan, lokasi, cuaca yg tidak memungkinkan untuk kegiatan tetapi tetap nekat melanjutkan perjalanan)

4. Kurang persiapan dalam hal peralatan dan logistik (salah memperhitungkan peralatan dan logistik yg dibutuhkan pada medan tersebut)

5. Kondisi fisik dan mental yg lemah (bisa disebabkan karena kurang pengalaman dan latihan untuk persiapan kegiatan alam bebas)

6. Tidak ada koordinasi yang kuat dengan pihak terkait (pihak jagawana atau basecamp, team penyelamat, keluarga masing2)

7. Kondisi alam (terutama cuaca)

** bagi para penggiat kegiatan alam bebas, seharusnya memperhatikan faktor2 tersebut, supaya kasus2 semacam tadi tidak terjadi. Pada dasarnya kegiatan ini bukan tanpa resiko, tetapi resiko tersebut bisa kita antisipasi dengan memperhitungkan segala hal, minimal faktor2 di atas. Jangan pernah menyerah untuk selalu belajar, mengetahui kemampuan diri, dan sanggup berintrospeksi ketika kita merasa belum mampu untuk melakukannya...(SWP-KJ)

26.5.09

Sebuah Harapan Untuk Penyelamatan Hutan Indonesia

Sebuah Harapan Untuk Penyelamatan Hutan Indonesia

sumber : Greenpeace

Beijing, Cina — Negara yang baru saja menggelar olimpiade termegah dalam sejarah dan negara dengan kekuatan ekonomi baru yang sangat besar. China dengan penduduk hampir 1,3 milliar jiwa merupakan negara penting untuk penjualan hasil-hasil sumber daya alam Indonesia. Beberapa tahun lalu kita mendengar bahwa negara ini menjadi tempat penampungan yang sangat besar untuk kayu-kayu bernilai ekonomis tinggi yang ditebang secara illegal dan diselundupkan dari hutan-hutan yang ada di Papua.

Saat ini China adalah negara terbesar kedua setelah india yang mengkonsumsi minyak sawit dari Indonesia. Penebangan kayu maupun perluasan lahan perkebunan kelapa sawit adalah dua hal yang sangat penting pendorong deforestasi di Indonesia. Dengan demikian china adalah negara yang sangat berperan penting dalam menahan laju deforestasi di Indonesia.

Sejak dua hari yang lalu saya berada di Beijing, Ibukota negara China untuk mulai melakukan perjalanan kampanye saya memberikan informasi yang lebih luas kepada masyarakat china dan juga perusahaan-perusahaan pembeli minyak sawit. Mereka harus menyadari bahwa mereka juga ikut bertanggung jawab terhadap penggundulan hutan di Indonesia. Permintaan produk minyak sawit oleh pasar China dari Indonesia semakin hari semakin tinggi, permintaan minyak sawit tersebut diperuntukkan untuk keperluan konsumsi masyarakat China ataupun untuk diolah kembali menjadi produk lanjutan yang kemudian di ekspor ke Eropa, Amerika Serikat atau mungkin kembali ke Indonesia.

Menurunnya konsumsi minyak babi di china akibat flu babi dan tingginya kebutuhan masyakat china terhadap minyak nabati menjadikan minyak sawit semakin diburu oleh pasar china. Minyak sawit juga bisa di dapatkan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan minyak nabati atau hewani lainnya.

Dalam perjalanan saya menuju china, saya sempat membaca sebuah surat kabar dengan headline pemerintah china mengambil langkah besar untuk menurunkan emisi gas rumah kacanya sebesar 40% pada tahun 2020 dihitung dari level GHG tahun 1990. Bagi saya ini adalah berita yang sangat menyenangkan. Namun yang harus di pastikan oleh pemerintah china adalah produk-produk yang mereka gunakan tidak menghasilkan emisi di tempat lain atau negara lain seperti hal minyak sawit. Semoga perjalanan kampanye ini bisa menggugah kesadaran masyarakat dan media china betapa pentingnya peran mereka untuk mengurangi deforestasi di Indonesia.

25.5.09

KETUA DAN WAKIL KETUA YANG BARU

Ketua dan Wakil Ketua Baru Swapala-Kalijaga Periode 2009/2010



Selamat atas terpilihnya Anang dan Yunia sebagai Ketua dan Wakil Ketua Swapala-Kalijaga periode 2009/2010

Setelah melewati proses yang cukup panjang akhirnya kegiatan reorganisasi Swapala-Kalijaga berhasil dilaksanakan. Terpilih Anang Swp angk X dan Yunia Swp angk X sebagai Ketua dan Wakil Ketua yang baru Swapala-Kalijaga untuk periode 2009/2010.

Semoga dengan terpilihnya ketua dan wakil yang baru dapat membawa Swapala menjadi lebih maju, tetap terdepan sebagai kelompok yang peduli terhadap alam. Juga menambah pengalaman dan pembelajaran mengenai hidup di alam bebas.
Untuk pelantikan Kepengurusan yang baru dan serah terima jabatan dari pengurus periode sebelumnya akan di laksanakan di puncak gunung Lawu pada akhir bulan Juni mendatang.
Sekali lagi selamat atas terpilihnya Aang dan Yunia sebagai Ketua dan Wakil Ketua Swapala-Kalijaga periode 2009/2010. Lanjutkan apa yang telah diperjuangkan oleh para seniormu...

21.5.09

Nuklir Jelas Bukan Jawaban Bagi Masalah Energi dan Perubahan Iklim

Nuklir Jelas Bukan Jawaban Bagi Masalah Energi dan Perubahan Iklim
(Sumber : Walhi)

50 tahun lalu, BATAN dilahirkan dengan berbagai harapan untuk kelak menguasai teknologi nuklir yang diprediksi akan berperan besar di masa depan. Hal ini selaras dengan berbagai janji optimis pejabat tinggi pendukung nuklir tentang tercapainya energi nuklir yang murah, bersih, aman, dan berlimpah. Namun, 50 tahun kemudian, meski telah menikmati perlindungan politik dan berbagai subsidi negara, janji tersebut justru masih jauh dari terpenuhi. Bahkan berbagai negara yang sempat terperangkap dalam janji nuklir tersebut seperti Jerman, saat ini berupaya keluar dari jalan buntu tersebut dengan mengembangkan sumber energi terbarukan.
Nuklir jelas bukan sumber energi berkelanjutan karena uranium yang merupakan bahan bakunya tidak berlimpah. Dengan kapasitas penggunaan energi nuklir saat ini, diperkirakan uranium akan habis dalam kurun waktu 34 tahun. Dan meski memiliki sedikit uranium, Indonesia diperkirakan harus mengimpornya dari negara penghasilnya, seperti Australia, Kanada, Kazakhstan, Namibia, Niger, Rusia, Brasil dan Uzbekistan.

Sementara itu, PLTN jenis Fast Breeder Reactor yang menggunakan limbah nuklir masih jauh dari penerapan secara komersial. Berbagai negara pionir teknologi FBR telah menyerah dan menutup reaktornya, termasuk di Kalkar, Jerman, yang reaktornya tidak pernah dioperasikan dan telah diubah menjadi taman hiburan seperti Ancol.

Jika melihat contoh terbaru pembangunan PLTN terbaru di negara maju, Finlandia dan Perancis, klaim pemerintah Indonesia bahwa biaya PLTN adalah sekitar 1.500 USD/kW sangat diragukan. Di Finlandia misalnya, pembangunan PLTN di Olkiluoto telah sekitar 3 tahun dihentikan sejak konstruksinya dibangun pada 2005. Hingga saat ini biayanya telah bertambah sebesar 2,3 miliar USD dari 4 miliar USD perkiraan biaya awalnya. Patut dicatat bahwa lembaga keuangan terkemuka AS, Moody's, memperkirakan biaya PLTN adalah sebesar 7.500 USD/kW.

Meskipun telah menghabiskan dana penelitian triliunan rupiah, hingga saat ini tidak ada negara yang mempunyai metode pembuangan limbah radioaktif yang aman. Dalam lima tahun terakhir misalnya, perkiraan biaya tersebut meningkat sebesar 40 miliar USD di AS dan 27 miliar pounsterling di Inggris, tanpa jaminan bahwa tempat penyimpanan tersebut akan ada.

Belum lagi faktor bahaya radiasi dari reaktor tersebut terhadap masyarakat. Sebuah penelitian resmi oleh pemerintah Jerman menunjukkan bahwa dalam keadaan normal, tingkat kanker dan leukemia pada balita yang tinggal di sekitar PLTN Jerman sangat menonjol, yakni meningkat sebesar 54% dan 74%. Tentu saja, hal itu belum memperhitungkan bila terjadi kecelakaan nuklir seperti yang pernah dialami AS dan Soviet.

Dan jika dikaitkan dengan situasi global saat ini, di mana bencana perubahan iklim akibat pelepasan gas rumah kaca (GRK) menjadi ancaman serius bagi keberlangsung kehidupan di bumi, nuklir juga tidak mampu memberikan kontribusi berarti terhadap pengurangan emisi tersebut. Meski kapasitas reaktor nuklir ditingkatkan empat kali lipat (dari 2.600 TWh/tahun menjadi 9.900 TWh/tahun di tahun 2050), emisi GRK tereduksi hanya akan berkurang 6%. Padahal untuk mencapai kapasitas itu pun nyaris mustahil karena itu berarti sejak saat ini hingga tahun 2050 harus dibangun 32 PLTN berkapasitas 1.000 MW per tahun! Bandingkan dengan AS yang saat ini “hanya” memiliki 103 PLTN.

KEDAULATAN ENERGI

Berpaling ke nuklir jelaslah bukan jawaban bagi persoalan energi Indonesia. Sebaliknya, ia justru merupakan ancaman baru dalam membangun kedaulatan energi. Indonesia akan semakin mengalami ketergantungan dengan lingkar kapitalisme global di mana teknologi, sumber pembiayaan (utang luar negeri) dan bahan baku energi sepenuhnya dikendalikan oleh pihak asing. Pada saat yang sama, sumber energi Indonesia terus terkuras tanpa bisa dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat.

Pemerintah Indonesia jelas keliru jika betul-betul memilih nuklir sebagai sumber energi. Patut diingat bahwa ke- 439 reaktor nuklir komersial yang saat ini beroperasi diseluruh dunia hanya mampu memenuhi kebutuhan listrik dunia sebesar 15%. Dalam hal Indonesia, penggunaan energi nuklir pun hanya menggantikan 2% penggunaan energi lainnya. Tentu saja hal ini tidak sebanding dengan apa yang telah dikorbankan untuk membangun sebuah PLTN. Bahkan sebaliknya, Indonesia akan jatuh ke dalam perangkap nuklir.

Oleh karena itu, untuk itu sehubungan dengan ultah BATAN yang ke-50 ini, demi kemaslahatan bangsa dan kedaulatan energi Indonesia, kami meminta pemerintah:
menghentikan rencana penggunaan nuklir sebagai sumber energi
mengalihkan segala pembiayaan dan tenaga ahli di bidang nuklir untuk mengembangkan sumber energi yang benar-benar terbarukan dan berkelanjutan yang memang dimiliki dari Sabang hingga Merauke, seperti mikrohidro, angin, tenaga surya, geothermal, dll.

"Energi nuklir bukanlah obat mujarab untuk mengatasi pemanasan global. Meski anda kesampingkan masalah penyimpanan limbah jangka panjang dan bahaya kecelakaan dan kerentanan serangan teroris, anda masih punya dua masalah yang lebih sulit. Pertama adalah biaya. Kedua adalah proliferasi senjata nuklir. Selama 8 tahun saya di Gedung Putih, setiap masalah proliferasi senjata nuklir adalah terkait dengan PLTN.”
Al Gore,
(Mantan Wapres AS, Pemenang Nobel Perdamaian 2007, penulis dan bintang film dokumenter pemanasan global, “An Inconvenient Truth”)

Wajah Hutan Negeri Kita

Wajah Hutan Negeri Kita
(sumber : Walhi)

Sektor kehutanan Indonesia tahun 2008 dibuka dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No 2 tahun 2008 pada Bulan Februari 2008. peraturan yang mengatur tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Penggunaan Kawasan Hutan untuk kepentingan Pembangunan diluar Kegiatan Kehutanan. PP tersebut membuka peluang pembukaan hutan lindung dan hutan produksi untuk kegiatan pertambangan, infrastruktur telekomunikasi dan jalan tol dengan tarif sewa seharga Rp 120 untuk hutan produksi dan Rp 300 per meter persegi per tahun.

Secara ringkas, PP tersebut merupakan produk turunan dari Perpu No 1/2004 yang memberikan izin bagi usaha pertambangan untuk melakukan aktivitasnya di atas hutan lindung. Perpu yang kemudian diperkuat dengan Keppres No. 41 Tahun 2004 tentang Perizinan atau Perjanjian di Bidang Pertambangan Yang Berada di Kawasan Hutan, dan bersama DPR kemudian menetapkannya menjadi UU No 19 tahun 2004.
Dalam banyak kajian disebutkan bahwa UU No. 19/2004 tentang penetapan Perpu No.1 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi undang-undang tidak memenuhi syarat sebagai suatu produk perundang-undangan, merupakan bentuk tindakan sewenang-wenang dalam menggunakan kekuasaan (detournement de pouvoir) dan bertentangan dengan tata cara pembuatan perundang-undangan yang baik serta melanggar ketentuan konstitusi, pembukaan alinea 1,2 dan 3, pasal 1 ayat (1) dan (2)dan (3) ,pasal 20a, dan pasal 22 ayat (1) UUD 1945.

Pembukaan tambang di hutan jelas akan menimbukan kerusakan permanen. Aktivitas penambangan memiliki daya musnah yang luar biasa. Tidak saja terjadi pada kawasan yang dibuka namun juga pada kawasan hilir yang ditempati oleh komunitas-komunitas masyarakat. Tidak kurang jalannya perekonomian di 25 kabupaten/kota akan terganggu dan menimbulkan dampak yang cukup serius terhadap jutaan penduduk pada kawasan tersebut. Nilai kerugian yang tercipta jauh lebih besar dibanding keuntungan jangka pendek yang didapat.

Secara pasti, PP ini akan memuluskan pemusnahan 925 ribu hektar hutan lindung di Indonesia yang akan dilakukan oleh 13 perusahaan. PP ini juga tidak menyebut sama sekali bahwa aturan ini ditujukan kepada 13 perusahaan yang ada sehingga berpotensi untuk memuluskan jalan bagi 158 perusahaan tambang lainnya untuk mengobrak abrik 11,4 juta hektar hutan lindung. Semuanya bisa dilakukan dengan hanya membayar Rp. 300/m2. PP ini keluar dikala Presiden berkomitment mengurangi laju Pemanasan Global dengan menyelamatkan hutan alam indonesia tersisa. PP ini juga keluar dikala Presiden punya kewenangan yang kuat untuk membatalkan pertambangan di hutan lindung, namun tidak dilakukannya!.

Hingga disini, terjadi ketidak konsistenan Pemerintah Indonesia. Dalam pertemuan para pihak di Bali (UNFCC) pemerintah telah mendeklarasikan niatnya menjadi pionir dalam penurunan emisi global dengan melakukan penyelamatan kawasan hutan. Sementara dengan PP ini, pemerintah justru melanjutkan blunder pemerintah sebelumnya dengan memfasilitasi penghancuran hutan lindung, dengan biaya yang bahkan lebih murah dari sepotong pisang goreng.

Dalam berbagai pertemuan dan pernyataan resmi, pemerintah selalu beralasan ketiadaan biaya untuk melakukan penjagaan hutan sehingga pendanaan yang akan diperoleh dari penghancuran 925 ribu hektar hutan lindung melalui skema PP 2/2008 akan digunakan untuk menyelamatkan hutan tersisa.

WALHI melakukan kampanye kreatif dengan menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mendonasikan uangnya untuk menyelamatkan hutan lindung. Tujuannya agar masyaraat bisa terlibat secara langsung daam advokasi menolak pertambangan di hutan lindung.

Kampanye akan diawali diseluruh universitas-universitas di Jakarta dan kemudian berkembang pada kawasan-kawasan publik lainnya termasuk juga di luar kota Jakarta, utamanya di kawasan-kawasan dimana pertambangan akan dilakukan.

Untuk itu, WALHI meminta agar pemerintah membuka mekanisme donasi publik untuk penyelamatan kawasan lindung sekaligus mendorong pemerintah untuk melakukan Regulatory Impact Assesment terhadap kebijakan yang memperbolehkan aktivitas penambangan di hutan lindung sebagaimana yang diamanatkan dalam Tap MPR No 1 tahun 2004.

Sementara itu, aktivitas illegal logging masih terus berlangsung disejumlah tempat di Indonesia. Penangkapan ribuan log kayu di Kalimantan Barat dan di Riau baru-baru ini makin memperjelas status kehutanan Indonesia yang lebih besar pasak dari pada tiang. Awal tahun 2007 WALHI menyebutkan bahwa ada tiga masalah mendasar disektor kehutanan yang menjadi pemicu munculnya sejumlah konflik dan kejahatan disektor kehutanan: 1) tidak ada pengakuan terhadap hak masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya hutannya, 2) besarnya kapasitas produksi industri kehutanan dan 3) korupsi yang merajalela disegala level.

Keberhasilan Operasi Hutan Lestari tidak akan pernah efektif apabila tiga masalah mendasar tersebut tidak dilakukan. Penangkapan ribuan log kayu di Kalbar dan Riau baru-baru ini justru menjadi bukti bahwa illegal logging masih terus berlangsung. Demikian halnya dengan penembakan di Jawa Timur baru-baru ini yang semakin memperjelas wajah penelolaan hutan Indonesia yang tidak pro rakyat dan menggunakan kekerasan dalam penyelesaian masalahnya.

Kasus alih fungsi hutan lindung di sejumlah tempat juga mewarnai pembukaan tahun 2008 ini diantaranya di Bintan dan Sumatera Selatan baru-baru ini. Aroma korupsi cukup kuat melatarbelakangi meledaknya kasus yang melibatkan sejumlah anggota DPR RI ini.

Alih fungsi lahan seharusnya tidak hanya dilihat dari aspek korupsi semata. Penetapan kawasan menjadi kawasan lindung dan atau Taman Nasional tidak dilakukan tanpa sebab. Kawasan tersebut memiliki fungsi sebagai water regulator, penyimpanan plasma nutfah dan di sumatera selatan kawasan dimaksud berfungsi sebagai kawasan pemijahan yang sangat berguna bagi nelayan.

WALHI mencatat lebih dari 170 ribu hektar hutan lindung telah dialihfungsikan dalam tiga tahun terakhir. lebih dari 80 persen diantaranya dilakukan secara ilegal dalam artian tidak ada proses alih fungsi lahan sama sekali. Semuanya berjalan tanpa ada upaya hukum sama sekali dari pemerintah.

18.5.09

Petisi 60,000 Pembela Hutan Indonesia Desak SBY Lindungi Hutan (berita oleh GreenPeace)

Petisi 60,000 Pembela Hutan Indonesia Desak SBY Lindungi Hutan
(oleh GreenPeace)


Jakarta, Indonesia — Delegasi Greenpeace pagi ini (18/05) mengantarkan petisi yang ditandatangani 60.000 orang ke Kantor Sekretariat Negara RI, petisi ini berisi desakan pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar segera mengambil langkah menyelamatkan hutan untuk mengatasi perubahan iklim, melindungi keragaman hayati dan hak hidup masyarakat adat. Pengantaran ini menandai ditutupnya petisi yang diluncurkan pada Pertemuan Iklim di Bali Desember 2007, dimana Presiden SBY mengeluarkan pernyataan meyakinkan akan melindungi hutan Indonesia.

Pernyataan manis dua tahun lalu ternyata tidak ada realisasi apa pun. Bahkan, deforestasi (pembabatan hutan) makin meningkat, dan pemerintah terus mengeluarkan kebijakan yang mendukung perusakan hutan dan kawasan lahan gambut. Presiden SBY telah mengecewakan 60.000 penanda tangan petisi ini, serta jutaan orang Indonesia lain yang peduli terhadap hutan.
Indonesia tercatat sebagai negara ketiga terbesar di dunia yang menyumbang emisi gas rumah kaca dari sektor deforestasi. Beberapa waktu belakangan, setiap tahunnya pemerintah Indonesia memberi izin untuk melakukan pembabatan 1,8 juta hektar hutan – sama besarnya dengan lima kali luas Pulau Bali. Pada saat bersamaan, Indonesia termasuk negara paling rentan terkena dampak buruk perubahan iklim, saat ini pun Indonesia sudah terkena berbagai bencana seperti banjir, kenaikan permukaan air laut, longsor, dan gagal panen produk-produk pertanian.

Menjelang ajang pemilihan Presiden dan pertemuan iklim yang sangat penting di Bonn, Jerman, lebih dari 60.000 warga Indonesia ini meminta langkah nyata. Greenpeace juga meminta akuntabilitas.

Pekan lalu, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Laut Dunia, yang membicarakan mengenai peran laut dalam menstabilkan perubahan iklim.

Perlindungan laut sangat penting untuk perlindungan keragaman hayati, dan laut adalah penyerap karbon yang cukup besar. Tetapi, Pemerintah Indonesia memalingkan perhatian dari sumber krisis utama. Karena dengan penghentian pembabatan hutan adalah cara paling murah dan efektif untuk menghindari dampak mengerikan dari perubahan iklim. Indonesia masih berharap menuai keuntungan dari gerakan internasional menurunkan emisi global, yakni dana pelindungan hutan dari negara-negara maju. Tetapi dana itu tidak akan berarti apa-apa jika kita tidak melakukan langkah penting, yakni mengeluarkan moratorium atau penghentian sementara penebangan hutan.

Sumber berita : GreenPeace

13.5.09

KAIDAH SEDERHANA DALAM MEMPELAJARI CUACA TROPIS

KAIDAH SEDERHANA DALAM MEMPELAJARI CUACA TROPIS

Untuk kegiatan di alam bebas ada baiknya jika kita mengetahui kaidah-kaidah sederhana dalam mempelajari cuaca. terutama untuk cuaca tropis, karena kita tinggal dan bekegiatan di daerah tropis. hal ini sangat berguna, karena dengan mengetahui ciri dan tipe cuaca, kita dapat memprediksikan kondisi yang akan kita hadapi dan juga dapan mengatur jadwal serta perlengkapan sebelum melakukan kegiatan dah hal ini tidak lain bertujuan demi keselamatan kita saat melakukan kegiatan alam bebas.


Beberapa kaidah sederhana dalam mempelajari cuaca tropis antara lain :

CUACA PANTAI DAN PEDALAMAN

Pada musim kemarau cuaca di daerah pantai dan pedalaman secara umum hampir sama. Secara umum sebagai berikut :

a. Malam udara cerah (bersih)

b. Pagi udara erah (bersih)

c. Sore tumbuh awan di sana-sini, kadang terjadi hujan lokal

catatan : pada puncak kemarau atau kemarau panjang, seringkali sore hari pun cerah.

* Daerah pantai

a. Pagi : banyak awan, kadang-kadang hujan

b. Jam 10.00 : Udara cerah

c. Jam 12.00 : awan mulai tumbuh dan berkembang

d. Jam 13.00 : awan hitam menjulang tinggi

e. Jam 14.00 – 18.00 : hujan

f. Jam 20.00 : cuaca membaik

* daerah pedalaman

a. Pagi : udara cerah dan berkabut

b. Jam 10.00 : awan tumbuh serempak

c. Jam 13.00 : awan hitam menjulang tinggi

d. Jam 14.00-17.00 : hujan

e. Jam 20.00 : cuaca baik sampai pagi

catatan : saat musim penghujan mencapai puncaknya, seringkali hujan terus menerus sepanjang hari.

Bentuk dan Perkembangan Awan Serta Cuaca yang Akan Terjadi

  1. Pada musim penghujan, adanya awan bergumpal, baik rendah, menengah, maupun tinggi menunjukkan keadaan cuaca yang labil serta daya vertikal yang kuat. Oleh sebab itu saat-saat berikutnya cuaca buruk akan terjadi.
  2. Pada musim penghujan, bila di kejauhan tampak awan bergumpal disertai kilat, sedangkan tiba-tiba angin mengarah ke tempat kita disertai awan putih kelabu, guntur terdengar, maka sebentar lagi cuaca buruk akan meluas ke tempat kita.
  3. Pada daerah dekat gunung, bila awan terlihat di kaki atau pun di lereng gunung dan tumbuh terus, hujan akan meluas ke tempat kita.
  4. Pada daerah dekat pantai, saat musim penghujan di waktu fajar pagi terlihat kilat, terdengar suara guntur di kejauhan maka pagi harinya hujan mencapai daerah pantai karena angin darat mulai melemah.
  5. Bentuk awan merata menutup langit menandakan hujan akan terjadi cukup lama.


arikel ini di ambil dari loopdreamer adventure

Penyakit Perjalanan dan Pencegahannya

Penyakit Perjalanan Beserta Pencegahannya

1. Hipoglikemi

Merupakan suatu keadaan di mana tubuh kekurangan zat gula, terutama glikogen otot. Gejalanya adalah tubuh lemas, letih, lesu, loyo dan tak bertenaga. Penyebabnya adalah keletihan yang sangat karena suatu aktivitas. Untuk pencegahannya adalah dengan makan makanan yang banyak mengandung karbohidrat.

2. Shock Hipoglikemi

Merupakan keadaan lanjutan dari hipoglikemi yang tidak tertanggulangi. Dalam hal ini korban harus mendapatkan pertolongan dari dokter/Rumah Sakit.

3. Hipoksia

Yaitu suatu keadaan di mana otak kekurangan oksigen yang diakibatkan kadar oksigen dalam darah sangat tidak mencukupi. Gejalanya adalah pusing, mual, ingin muntah halusiasi, dan timbul ilusi. Tanda-tanda jika terkena hipoksia parah adalah tingkah laku menjadi aneh. Penyebabnya adalah keletihan, gangguan darah, emosi, pengaruh alkohol, dan kadar oksogen pada udara yang tipis, misalnya di ketinggian. Pencegahannya adalah, yang paling utama persiapan fisik yang baik (latihan rutin), adaptasi terhadap lingkungan dulu jika memasuki daerah tertentu, istirahat untuk mengembalikan stamina.

4. Hipotermia

Merupakan suatu kondisi dari tubuh akibat kehilangan panas tubuh yang berlebihan yang mempengaruhi sistem peredaran darah. Gejalanya antara lain, tubuh terasa dingin dan kaku, otot terasa ngilu, persendian terasa sakit, timbul kesemutan, kejang otot, kram, kejang perut/tubuh, terkadang disertai pusing dan sesak nafas. Penyebabnya, kehilangan panas tubuh yang berlebihan akibat dari perbedaan antara suhu tubuh dan lingkungan yang sangat ekstrim. Pencegahannya antara lain, kondisi fisik yang prima (bisa didapatkan melalui latihan), memakai pakaian yang kering dan dapat mengurangi dingin, membuat perapian, makan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, jangan minum alkohol, jika sampai terjadi, carilah tempat yang terlindung atau turun.

5. Dehidrasi

Yaitu suatu keadaan tubuh kekurangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar. Gejalanya adalah tubuh terasa letih, lesu, loyo, mengantuk, haus yang teramat sangat, berkunang-kunang, mual, ingin muntah, kencingnya sangat sedikit. Penyebabnya aktifitas yang berlebihan, kurang minum, stres, dan lain sebagainya. Untuk pencegahanny adalah minum yang banyak, terutama air putih, untuk kegiatan yang membutuhkan energi besar dan menguras keringat jangan sampai melupakan untuk persiapan membawa air minum secukupnya.

Berbagai jenis penyakit di atas bukan untuk kita takuti sebagai penghalang untuk kegiatan petualangan kita, melainkan kita ketahui untuk dapat kita pelajari dan kita mengerti cara untuk mencegahnya. Dan kegiatan petualangan kita dapat terus berjalan dengan lancar.

Terimakasih semoga bermanfaat

atikel ini di ambil dari loopdreamer adventure

12.5.09

KESEHATAN PERJALANAN

KESEHATAN PERJALANAN

A. TAHAP PERSIAPAN

1. Nutrisi
Yang diperlukan oleh tubuh yaitu :
- Karbohidrat (1 gram = 1 kalori)
- Lemak (1 gram = 9 kalori)
- Protein (1 gram = 4 kalori)
- Vitamin ( A, B, C, D, E, K)
- Mineral/elektrolit
- Air
Keenam unsur nutrisi di atas mutlak dibutuhkan oleh manusi dalam hidup sehari-hari. Jika terdapat kekurangan salah satu unsur dan berlangsung berlarut-larut maka sel-sel akan mengalai kerusakan dilanjutkan dengan kematian.

Dalam melakukan suatu aktifitas, unsur nutrisi yang berperan penting adalah karbohidrat sebagai suplier energi pertama yang seanjutnya digunakan sebagai sumber tenaga. Jika energi tIdak dipakai/lebih maka akan disimpan dalam bentuk lemak yang akan ditumpuk di bawah kulit atau melapisi suatu organ. Lemak akan diubah menjadi energi bila tubuh memerlukan sumber tenaga, sedangkan tubuh tidak mendapatkan suplai karbohidrat dari luar (makanan).
Unsur protein yang digunakan sebagai unsur pembangun/perombak sel-sel yang telah rusak/mati dan untuk proses itu diperlukan energi dan peran unsur lain.
Vitamin diperlukan bagi tubuh untuk menunjang berlangsungnya proses pembangunan maupun perombakan sel-sel tubuh. Sedangkan air dan elektrolit paling banyak dibutuhkan sebagai stabilisator dari kehidupan setiap sel di tubuh.
Jadi keberadaan setiap unsur tersebut mutlak adanya, dalam arti jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan hal itu tergantung dari : usia, luas permukaan tubuh, jenis kelamin, aktifitas, kondisi tubuh tertentu, periode tertentu dari wanita (misal menstruasi).
Aktifitas mountaineering adalah satu aktifitas yang besar (lebih dari 2500 kalori). Untuk itu diperlukan makanan yang banyak mengandung karbohidrat seperti nasi, ubi, roti, mie, gala-gula, coklat, dan sebagainya.
Agar penyerapan makanan dalam tubuh lebih optimal sebaiknya dimakan dalam keadaan segar, suhu sesuai dengan suhu tubuh/hangat, mudah dicerna, tidak berlebihan jumlahnya, sebelum melakukan aktifitas atau 1 jam setelah melakukan aktufitas, usahakan jangan makan makanan yang merangsang lambung.

Air sangat dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktifitas untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, baik lewat keringat maupun evaporasi.

2. Exercise
Latihan fisik sangat diperlukan sebelum melakukan suatu aktifitas berat, karena berguna untuk :
- melatih otot jantung
- melatih paru-paru
- melatih elastisitas tubuh
Melatih otot jantung dimaksudkan agar kerja otot jantung lebih optimal sehingga jantung dapat memompa darah dalam jumlah dan frekuensi yang optimal sehingga darah dapat dialirkan ke otak dan seluruh tubuh.
Melatih kerja paru-paru dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas alveoli-alveoli paru dalam pertukaran oksigen dan gas CO2 serta melatih memperbesar volume udara yang akan diserap oleh paru-paru dalam tiap menit dalam frekuensi yang sama seperti saat tak ada aktifitas.
Jika kerja dari jantung dan paru-paru optimal maka peredaran darah ke otak dan ke seluruh tubuh akan lancar, artinya suplai nutrien ke seluruh sel-sel tubuh serta pertukaran zat yag tidak digunakan akan lancar.
Melatih elastisitas tubuh dimaksudkan untuk melatih kelenturan otot dan sendi dari peregangan, penekanan atau puntiran. Latihan ini harus dilakukan secara bertahap dan teratur. Latihan ini juga akan merangsang peningkatan metabolisme dari sel-sel otot itu sendiri sehingga sel oto lebing mengembang dan elastis.
Dari penelitian kesehatan, olahraga lebih baik dilakukan pada saat kadar oksigen di udara tinggi, yaitu pada pagi dan sore hari dan sebaiknya dilakukan ditempat terbuka. Adapun jenis olahraga yang dibutuhkan adalah semua jenis olahraga yang melatih kerja jantung dan paru-paru yang dilakukan secara teratur dan tidak berlebihan.
penting : exercise ini hanya berlaku bagi yang tidak mempunyai kelainan pada jantung/paru-paru.

B. TAHAP AKTIFITAS

1. Faktor Non-Fisik
Yang harus diperhatika adalah :
- Kondisi alam : Cuaca, tipe medan
- Lamanya aktifitas berlangsung
- Jenis aktifitas
- Sarana Pendukung : Tim, Pribadi

2. Faktor Fisik
Kegiatan pendakian adalah kegiatan fisik total, maka dalam melakukannya perlu diperhatikan :
- Sehat fisik dan mental, jikasalah satu atau keduanya mengalami gangguan maka akan memperburuk keaaan yang telah dialami dan sering menimbulkan faktor celaka.
- Tidak memforsir tenaga, jika mengalami kelelahan sebaiknya istirahat dulu karena jika kelelahan berkelanjutan akan lebih membahayakan diri.
- Tidak minum alkohol karena alkohol justru dapat menurunkan stamina tubuh akibatnya tubuh tidak dapat menahan suhu dingin. Alkohol juga dapat menyebabkan gangguan otak, akibatnya bisa terjadi halusinasi dan disorientasi.
- Gunakan waktu istirahat seefektif mungkin untuk mengembalikan stamina, hematlah energi yang telah terbatas dengan istirahat.
- Pakailah pakaian yang dapat melindungi tubuh dari kedinginan sehingga mengurangi resiko terjadinya kehilangan panas tubuh yang berlebihan yang akibatnya bisa terjadi hipotermia yang bisa mengancam keselamatan jiwa..
** artikel ini di ambil dari loopdreamer adventure

11.5.09

Peluncuran Komik Nuklir Untuk Peringatan Bahaya Nuklir

Peluncuran Komik Nuklir Untuk Peringatan Bahaya Nuklir


(oleh GreenPeace)


Jepara, Indonesia — Greenpeace dan Muria Institute 25 April kemarin meluncurkan komik anti-nuklir “Nuclear Meltdown – A Message From the Darkness”, bertepatan dengan hari peringatan Tragedi Chernobyl , bencana nuklir terburuk sepanjang sejarah yang terjadi pada 1986 lalu.

Peluncuran ini merupakan satu dari serangkaian acara yang diselenggarakan ol
eh kelompok-kelompok lokal Jepara yang menentang rencana pemerintah Indonesia untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Jawa Tengah. Komik ini sendiri membidik kaum muda di kawasan Asia Tenggara, dan beberapa waktu sebelumnya sudah diluncurkan di Filipina.

Pada 2007, para ulama dan tokoh agama Islam di Jepara telah medeklarasikan bahwa pembangunan PLTN di wilayah itu adalah haram hukumnya. Greenpeace terus mendukung komunitas setempat dalam melakukan perlawanan terhadap rencana pembangunan PLTN, karena membahayakan kesehatan masyarakat, lingkungan dan tingginya biaya yang harus dikeluarkan. Apalagi daerah ini rentan terhadap gempa bumi, letusan vulkanis, serta dekat dengan Gunung Merapi yang berstatus aktif.

Acara hari ini yang digalang oleh Muria Institute dan komunitas-komunitas lokal, serta dihadiri Kelompok anak muda Greenpeace “Solar Generation”, juga akan menyajikan orasi serta pertunjukan seni yang menegaskan bahaya tenaga nuklir.

“Greenpeace dan Muria Institute merasa bahwa kaum muda perlu disadarkan akan bahaya dari penggunaan tenaga nuklir, karena merekalah yang akan paling merasakan dampak buruk dari penggunaan teknologi kotor dan berbahaya ini. Jika pemerintah Indonesia bersikeras membawa negara ini ke jalan nuklir, artinya mereka akan mewariskan bahaya, ketidakamanan dan hutang pada generasi muda,” tegas Tessa de Ryck, Jurukampanye Nuklir Greenpeace Asia Tenggara.

Saat ini tenaga nuklir telah dipublikasikan secara salah sebagai salah satu solusi untuk perubahan iklim, dan sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan energi dunia yang makin meningkat. Ini dilakukan terutama oleh para konsultan yang didanai oleh industri nuklir. Secara global, industri ini mencoba untuk mempengaruhi generasi muda agar melihat image tenaga nuklir lebih positif, setelah lebih dari dua dekade ini terus ditolak. Tetapi masalah dari tenaga nuklir ini tak pernah berubah, yakni masalah keamanan dan hingga saat ini belum ada cara aman untuk menyimpan limbah nuklir. Dengan biaya tinggi serta waktu perencanaan dan pembangunan, reaktor nuklir bukan solusi untuk memecahkan masalah perubahan iklim.

Greenpeace tergugah oleh pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru-baru ini di Magelang, bahwa dia tidak setuju pembangunan reaktor nuklir selama masih ada alternatif yang lebih baik. Indonesia adalah negara yang mempunyai sumber daya energi panas bumi terbesar di dunia dan sudah punya rencana memproduksi 5 gigawatts energi dari tenaga panas bumi ini pada 2014. Selain itu, Greenpeace juga mendesak pemerintah untuk meningkatkan energi yang bersumber dari angin, sinar matahari dan mikro hidro, serta memperbaiki sistem hukum dan regulasi, yang selama ini jadi ganjalan pada investasi energi terbarukan. Peningkatan besar produksi energi terbarukan, penghentian penggunaan batu bara, penghapusan rencana pembangunan reaktor nuklir, harus dipadukan dan diimplementasikan dalam satu program efisiensi energi berskala besar.

“Solusi terbaik mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim, adalah dengan mengalihkan investasi dari teknologi kotor berbahaya seperti batu bara, minyak dan nuklir, menjadi energi terbarukan yang bersih seperti panas bumi dan tenaga angin, demi memberikan generasi muda masa depan yang lebih bersih dan aman,” de Ryck menyimpulkan.

Greenpeace adalah organisasi kampanye global independen, yang bertindak untuk mengubah sikap dan perilaku, untuk melindungi dan memelihara lingkungan, serta mempromosikan perdamaian.

“Nuclear Meltdown – a Message from the Darkness” bisa dilihat secara online di sini

9.5.09

WHAT IS GLOBAL WARMING???


WHAT IS GLOBAL WARMING???

We call the result global warming, but it is causing a set of changes to the Earth's climate, or long-term weather patterns, that varies from place to place. As the Earth spins each day, the new heat swirls with it, picking up moisture over the oceans, rising here, settling there. It's changing the rhythms of climate that all living things have come to rely upon.

What will we do to slow this warming? How will we cope with the changes we've already set into motion? While we struggle to figure it all out, the face of the Earth as we know it—coasts, forests, farms and snow-capped mountains—hangs in the balance.

Greenhouse effect

The "greenhouse effect" is the warming that happens when certain gases in Earth's atmosphere trap heat. These gases let in light but keep heat from escaping, like the glass walls of a greenhouse.

First, sunlight shines onto the Earth's surface, where it is absorbed and then radiates back into the atmosphere as heat. In the atmosphere, “greenhouse” gases trap some of this heat, and the rest escapes into space. The more greenhouse gases are in the atmosphere, the more heat gets trapped.

Scientists have known about the greenhouse effect since 1824, when Joseph Fourier calculated that the Earth would be much colder if it had no atmosphere. This greenhouse effect is what keeps the Earth's climate livable. Without it, the Earth's surface would be an average of about 60 degrees Fahrenheit cooler. In 1895, the Swedish chemist Svante Arrhenius discovered that humans could enhance the greenhouse effect by making carbon dioxide, a greenhouse gas. He kicked off 100 years of climate research that has given us a sophisticated understanding of global warming.

Levels of greenhouse gases (GHGs) have gone up and down over the Earth's history, but they have been fairly constant for the past few thousand years. Global average temperatures have stayed fairly constant over that time as well, until recently. Through the burning of fossil fuels and other GHG emissions, humans are enhancing the greenhouse effect and warming Earth.

Scientists often use the term "climate change" instead of global warming. This is because as the Earth's average temperature climbs, winds and ocean currents move heat around the globe in ways that can cool some areas, warm others, and change the amount of rain and snow falling. As a result, the climate changes differently in different areas.

Aren't temperature changes natural?

The average global temperature and concentrations of carbon dioxide (one of the major greenhouse gases) have fluctuated on a cycle of hundreds of thousands of years as the Earth's position relative to the sun has varied. As a result, ice ages have come and gone.

However, for thousands of years now, emissions of GHGs to the atmosphere have been balanced out by GHGs that are naturally absorbed. As a result, GHG concentrations and temperature have been fairly stable. This stability has allowed human civilization to develop within a consistent climate.

Occasionally, other factors briefly influence global temperatures. Volcanic eruptions, for example, emit particles that temporarily cool the Earth's surface. But these have no lasting effect beyond a few years. Other cycles, such as El Niño, also work on fairly short and predictable cycles.

Now, humans have increased the amount of carbon dioxide in the atmosphere by more than a third since the industrial revolution. Changes this large have historically taken thousands of years, but are now happening over the course of decades.

Why is this a concern?

The rapid rise in greenhouse gases is a problem because it is changing the climate faster than some living things may be able to adapt. Also, a new and more unpredictable climate poses unique challenges to all life.

Historically, Earth's climate has regularly shifted back and forth between temperatures like those we see today and temperatures cold enough that large sheets of ice covered much of North America and Europe. The difference between average global temperatures today and during those ice ages is only about 5 degrees Celsius (9 degrees Fahrenheit), and these swings happen slowly, over hundreds of thousands of years.

Now, with concentrations of greenhouse gases rising, Earth's remaining ice sheets (such as Greenland and Antarctica) are starting to melt too. The extra water could potentially raise sea levels significantly.

As the mercury rises, the climate can change in unexpected ways. In addition to sea levels rising, weather can become more extreme. This means more intense major storms, more rain followed by longer and drier droughts (a challenge for growing crops), changes in the ranges in which plants and animals can live, and loss of water supplies that have historically come from glaciers.

Scientists are already seeing some of these changes occurring more quickly than they had expected. According to the Intergovernmental Panel on Climate Change, eleven of the twelve hottest years since thermometer readings became available occurred between 1995 and 2006.

BAGAIMANA SEORANG PECINTA ALAM SEHARUSNYA BERSIKAP???


BAGAIMANA SEORANG PECINTA ALAM SEHARUSNYA BERSIKAP???

sebagai seorang pecinta alam kita harus selalu memegang prinsip dasar supaya dalam beraktifitas dapat memberikan manfaat, baik untuk diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan. sebagian besar orang yang gemar beraktifitas di alam bebas yang mengaku bahwa dirinya searang “pecinta alam” tidak mengetahui dasar-dasar dalam bersikap sebagai seorang “pecinta alam”. mereka mengaku seorang pecinta alam, yang dengan gagahnya berjalan tegap dengan menggendong tas besar di punggungnya melintasi bukit dan gunung.. akan tetapi mereka dengan santainya membuang bungkus mie instan, permen, makanan kecil, botol minuman sembarangan…sikap seperti ini sungguh sangat memalukan..

untuk menjadi seorang pecinta alam kita tidak perlu pamer gagah, pamer kemampuan, atau pamer apapun sebagai seorang petualang yang handal,cukup memegang teguh sikap dan prinsip pecinta alam sudah cukup untuk menjadi seorang pecinta alam yang sejati..
lantas sikap dan prinsip pecinta alam itu yang bagaimana…????
untuk mengawalinya mungkin kita semua perlu memahami terlebih dahulu tentang prinsip dasar pecinta alam dan kode etik pecinta alam.

PRINSIP DASAR PECINTA ALAM :
1. Tidak mengambil apapun kecuali gambar
2. Tidak membunuh apapun kecuali waktu
3. Tidak Meninggalkan apapun kecuali jejak kaki

KODE ETIK PECINTA ALAM :
* Pecinta Alam Indonesia sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kami kepada Tuhan, Bangsa dan Tanah Air

* Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa Pecinta Alam adalah sebagai makhluk yang mencintai Alam sebagai anugrah yang Maha Esa

Sesuai dengan hakekat di atas kami dengan kesadaran menyatakan:
1. Mengabdi Kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitarnya serta menghargai manusia dan kerabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara Pecinta Alam sesuai dengan azas Pecinta Alam
6. Berusaha saling membantu serta saling menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah Air.
7. Selesai

Disyahkan bersama dalam
Gladian IV
Ujung Pandang 1974

mari kita semua yang mengaku sebagai seorang pecinta alam yang notabene memiliki jiwa peduli terhadap lingkungan, meri kita coba untuk memahami esensi dari prinsip dasar pecinta alam dan kode etik pecinta alam tersebut..
bukan sekedar tau, bukan sekedar bangga, atau bahkan sekedar menjadi pajangan hiasan dinding basecamp kita…

ketahui, pahami, lakukan, sekarang!!!



Ohama menjadi Tuan Rumah Hari Lingkungan Se-Dunia 2009 di Amerika Utara- Badan PBB

United Nations Information Centre - Jakarta


Ohama menjadi Tuan Rumah Hari Lingkungan Se-Dunia 2009 di Amerika Utara- Badan PBB

Rakyat Amerika Utara merayakan Hari Lingkungan Dunia, yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 5 Juni, yang akan berpusat di Ohama, Nebraska, yang diumumkan Senin (13/04) ini oleh Program Lingkungan PBB (UNEP)

Para pelaku bisnis, organisasi-organisasi dan individu-individu di tuan rumah, Omaha, akan bekerjasama dengan Kantor Regional UNEP untuk Amerika Utara (RONA) untuk menjadwalkan sederetan acara untuk Hari Lingkungan Dunia, serta berbagai aktivitas selama enam minggu antara Hari Bumi pada tanggal 22 April dan Hari Lingkungan Se-Dunia.

“Sementara UNEP memikirkan secara global. kita mesti bertindak secara lokal menarik berbagai mitra dari segala sektor masyarakat, termasuk penduduk kota, sektor swasta, LSM , kawula muda dan media,” tutur Amy Fraenkel, Direktor RONA.

“Penting untuk menyebarkan pesan ini keseluruh penjuru Amerika Serikat dan kami bangga menjadi mintra dengan Kota Ohama pada Hari Lingkungan Se-Dunia 2009” beliaumenambahkan.

Setiap tahunnya lebih dari 100 negara memperingati Hari Lingkungan Se-Dunia, cara PBB untuk meningkatkan kesadaran global akan lingkungan dan aksi dorongan politik, dimana ada ribuan acara di enam regional dunia UNEP.

Amerika Utara, Afrika, Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Latin dan Karabian, serta Asia Barat.

Acara-acara yang berlangsung di Ohama dan tempat lainnya akan menggarisbawahi berbagai sumber, inisiatif dan metode untuk memperomosikan karbon perekonomian yang rendah dan gaya hidup, seperti meningkatkan efisiensi energi, sumber energi alternatif, perlindungan hutan dan konsumsi ekonomi yang ramah, serta lainnya.

Bayer Corporation, rekan kerja UNEP di Amerika Utara pada Hari Lingkungan Se-Dunia, akan mensponsori program pemuda untuk Hari tersebut, termasuk didalamnya pembukaan pameran khusus kompetisi internasional melukis anak-anak (ICPC), upacara penghargaan untuk para pemenang ICPC dari Amerika Utara dan lokakarya lingkungan yang interaktif untuk para pelajar di Omaha dipimpin oleh Mae C. Jemison, seorang ilmuwan dan astronot wanita Amerika pertama keturunan Afrika.

Kota Mesiko, ibukota Mesiko, akan menjadi tuan rumah internasional untuk Hari Lingkungan Se-Dunia, yang bertemakan “Your Planet Needs You – UNite to Combat Climate Change,” serta meminta negara-negara pendukung untuk mencapai kesepakatan pendukung Protokol Kyoto di Kopenhagen pada bulan Desember.

8.5.09

PECINTA ALAM DAN KE-PECINTA ALAM-AN


PECINTA ALAM DAN KE-PECINTA ALAM-AN

banyak orang memiliki anggapan bahwa pecinta alam adalah pendaki gunung, pemanjat tebing, penyelam, menelusur gua, dll. namun sebenarnya anggapan seperti itu salah kaprah. memang kegiatan pecinta alam tidak jauh dari kegiatan-kegiatan petualangan semacam itu, akan tetapi kegiatan tersebut sebenarnya hanyalah aktifitas pendukung saja untuk dapat menapai tujuan yang sesungguhnya. nah sekarang muncul pertanyaan baru, apakah sebenarnya pecinta alam itu???

sebelum kita coba bedah makna “pecinta alam” secara tersirat, mari kita coba pecah terlebih dahulu makna secara tersurat dari kata “pecinta alam”. kata “pecinta alam” terdiri dari dua kata yaitu “pecinta” dan “alam”. kata yang pertama (pecinta) merupakan sebuah subyek yang berasal dari kata “cinta”. kata “cinta” sendiri memiliki arti yang sangat luas. pendefinisiannya bisa tergantung dari siapa yang mendefinisikan. kata “cinta” menurut pengertian seorang ABG dapat jauh berbeda dari pengertian seorang yang telah dewasa. namun di sini saya tidak akan membahas terlalu jauh mengenai arti dari kata “cinta” tersebut. secara umum kata “cinta” dapat mengandung arti “menyayangi”, “menjaga”, “ingin memiliki”. sedangkan kata “alam” merupakan obyek dari kata “cinta” tadi. nah, ketika kita memiliki rasa yang bermakna “cinta” tersebut, maka dalam diri kita akan timbul rasa sayang, bangga, ingin selalu berada dekat, ingin selalu menjaga, dan tidak rela jika sesuatu yang kita cintai tersebut hilang, atau rusak, atau bahkan diambil oleh orang lain, dalam hal ini adalah alam. alam sebagai obyek yang kita cintai merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar kita beserta seluruh elemen-elemennya.

jadi secara keseluruhan kata “pecinta alam” dapat memiliki makna, orang-orang (subyek/pecinta) yang mencintai alam dan berusaha untuk selalu menjaga kelestarian dan keaslian alam.

sedangkan ke-pecinta alam-an merupakan sebuah pegangan hidup dimana kita sebagai seorang pecinta alam harus selalu berjalan pada pegangan hidup tersebut sesuai dengan kode etik dan prinsip-prinsip pecinta alam.

setelah kita jabarkan makna dari “pecinta alam”, beru kita semua dapat mengetahui bahwa pada dasarnya jika hanya sekedar kegiatan petualangan (pendakian, hiking, panjat tebing, dll) kita tidak perlu menyandang nama “peinta alam”. karena sesungguhnya makna “peinta alam” jauh lebih dalam daripada pengertian tersebut. namun tidak dapat di pungkiri, bahwa sebagian besar kegiatan-kegiatan seorang pecinta alam bergerak di bidang petualangan. hal ini disebabkan karena memang alam yang kita cintai ini tidak mengenak batasan ruang dan waktu, maka kemampuan, pengetahuan dan aktifitas berpetualang juga wajib dikuasai dan dilakukan oleh seorang pecinta alam dimana dengan tujuan sebagai penunjang visi dan misi untuk menjaga dan melestarikan alam ini.

Artikel ini di ambil dari loopdreamer adventure

DASAR-DASAR SURVIVAL

survival

Survival adalah suatu usaha untuk mempertahankan diri dari suatu situasi dan kondisi yang mengancam keselamatan. Jika kita berhasil keluar dari situasi dan kondisi tersebut berari kita survive (mampu mempertahankan diri). Subyek yang melakukan nya disebut survivor.
Situasi dan kondisi yang mengancam keselamatan tersebut tidak pernah kita harapkan ketika resiko-resiko tersebut tidak terprediksikan dan hambatan-hambatan tidak bisa kita atasi, tak ada jalan lain, agar kita bisa survive seharusnya kita mengerti akan teknik survival.

**untuk artikel lebih lengkap silahkan klik di sini

TEKNIK NAVIGASI DARAT

alat navigasi

NAVIGASI DARAT
(Pengantar Singkat)

PENDAHULUAN
Sebagai penggiat kegiatan alam bebas, pengetahuan tentang medan merupakan sebuah modal yang harus dimiliki. Pengetahuan penguasaan medan akan mempermudah kita untuk mencapai tujuan tertentu dan target tertentu dalam kegiatan alam bebas. Selain itu, penguasaan medan ini juga dapat berguna dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Untuk pelaksanaan tugas SAR, evakuasi, dll. Pengetahuan tentang medan ini antara lain meliputi survival, teknik hidup di alam bebas, dan navigasi darat. Selain mungkin ada bebarapa materi pendukung seperti perencanaan perjalanan, kesehatan perjalanan, komunikasi lapangan, pengetahuan geologi, pengetahuan lingkungan, dll.



navigasi

PENGERTIAN
Menurut penjelasan pada “Diktat Badan Diklat Wanadri”, navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada peta. Berkaitan dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang kompas dan peta serta cara penggunaannya mutlak harus dikuasai.

PETA
Peta merupakan penggambaran dua dimensi pada bidang datar dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan perbandingan tertentu. Peta yang diperlukan untuk keperluan navigasi darat adalah peta topografi atau peta kontur. Peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian.

Bagian-Bagian Peta

1. Judul Peta
Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di bagian atas tengah peta.

2. Nomor Peta
Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu juga sebagai petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang dipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas peta.

3. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan sistem sumbu yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus (garis bujur dan lintang). Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4 angka atau 6 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 6 angka.

4. Kontur
Merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari permukaan laut. Sifat-sifat garis kontur antara lain :
a. Merupakan penunjuk ketinggian tertentu (pada peta biasanya tercantum nilai ketinggiannya)
b. Garis kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur lebih tinggi, kecuali untuk medan khusus seperti kawah
c. Garis kontur tidak pernah saling berpotongan
d. Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatannya berubah-ubah
e. Daerah datar memiliki kontur yang renggang, sedangkan daerah terjal memiliki kontur yang rapat
f. Punggungan gunung/bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf “U” yang ujungnya melengkung menjauhi puncak
g. Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V” yang ujungnya tajam dan menjorok ke puncak

6. Skala Peta
Merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan.
Contoh :
1 : 25.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 25.000 cm jarak sebenarnya
1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak sebenarnya

7. Tahun Peta
Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun peta, maka data pada peta tersebut semakin akurat

8. Legenda Peta
Memuat keterangan-keterangan pada peta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll

KOMPAS
Merupakan penunjuk arah mata angin dengan ketentuan sudut derajat dari arah utara magnetis bumi. Kompas yang biasa digunakan untuk keperluan navigasi darat adalah kompas bidik dan kompas orienteering.

compas-prisma

MENGENAL TANDA MEDAN
Kemampuan mengenal tanda medan sangatlah mutlak untuk dikuasai jika kita hendak melakukan navigasi darat. Tanda-tanda medan dapat dijadikan acuan untuk penentuan lokasi dan pengenalan medan supaya arah perjalanan tidak melenceng hingga terjadi hal-hal buruk seperti tersesat. Tanda-tanda medan dapat dikenali dari bentang alam yang ada di sekitar, misalnya punggungan, puncak bukit, jalan setapak, jalan raya, sungai, tebing, muara, delta, anak sungai, pemukiman, daerah tertentu, dll.

TEKNIK PETA KOMPAS
Sebelum melakukan teknik peta kompas perlu dipersiapkan peralatan sebagai pendukung kegiatan, antara lain, peta topografi, kompas bidik, alat tulis (penggaris, busur derajat, pensil, penghapus, dll)
Orientasi Peta / Orientasi Medan
Secara istilah dapat dikatakan menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya. Secara praktis menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya.

Langkah-langkah praktis untuk orientasi medan :

* Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan

* Letakkan peta pada bidang datar

* Samakan utara peta dengan utara sebenarnya. Dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi

* Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol di sekeliling dan temukan tanda-tanda medan tersebut di dalam peta, ingat-ingat dan tandai. Lakukan untuk beberapa tanda medan

* Ingat tanda-tanda medan tersebut, bentuknya, tempatnya, karakternya.

* Ingat-ingatlah hal-hal yang khas dari setiap tanda medan.

Resection
Penentuan posisi kita pada peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan. Langkah-langkah resection :

* Lakukan orientasi medan

* Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan temukan di peta. Minimal dua tanda medan

* Ingat-ingat dan tandai tanda medan tersebut pada peta

* Bidik tanda-tanda medan tersebut (ingatlah pada waktu membidik tanda medan terebut posisi kita tidak boleh berubah/bergerak)

*Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya dari tanda medan tersebut

* Perpotongan garis yang ditarik dari sudut pelurus tersebut adalah posisi kita

Intersection
Menentukan posisi benda lain di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat di lapangan, tetapi sulit untuk dicapai. Untuk melakukan intersection kita harus yakin dengan posisi kita di peta dengan melakukan resection lebih dulu. Langkah-langkah intersection :
a. Lakukan orientasi medan dan lakukan resection
b. Bidik obyek yang kita amati
c. Pindahkan sudut bidikan yang di dapat ke peta
d. Bergerak ke posisi lain dan lakukan resection
e. Lakukan langkah b dan c
f. Perpotongan garis memanjang dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud

Azimuth-Back Azimuth (Potong Kompas)
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth juga disebut sebagai sudut kompas. Bila kita bergerak dari satu titik ke titik lain dengan sudut kompas tetap atau disebut potong kompas, maka harus diusahakan agar lintasannya berupa satu garis lurus. Untuk itu digunakan teknik back azimuth. Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikkan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu. Langkah-langkahnya :

a. Titik awal dan titik akhir perjalanan diplotkan di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut yang menjadi arah perjalanan. Hitung juga sudut dari titik akhir ke titik awal.

b. Perhatikan tanda medan yang mencolok. Misalnya pohon besar, pohon tumbang, longsoran tebing, dll

c. Bidikkan kompas sesuai dengan dengan arah perjalanan kita. Perhatikan tanda medan lain yang ada di sekitar ujung lintasan yang akan dilalui

d. Setelah sampai di pada tanda medan tersebut, bidikkan kompas kembali ke belakang untuk mengecek apakah kita sudah berada pada lintasan yang benar

Terkadang sulit menemukan tanda medan yang dapat dijadikan sasaran. Jika hal ini terjadi, maka salah satu dari anggota tim kita dapat berperan sebagai tanda medan tersebut

ANALISA PERJALANAN
Saat melakukan perjalanan, kita perlu melakukan analisa supaya kita dapat memperkirakan medan yang akan dilalui dengan cara mempelajari peta yang akan dipakai. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain jarak, waktu tempuh, tanda-tanda medan dan hal-hal khusus lainnya. Hal tersebut perlu dilakukan karena kita tidak tahu pasti kondisi medan yang sebenarnya. Seringkali terjadi kesalahan dan kecelakaan karena para penggiat kegiatan ini yang terlalu sombong dan sok tahu mengenai medan. Mereka merasa sudah menguasai lapangan, tidak melakukan analisa dan akibatnya terjadi hal-hal buruk seperti waktu tempuh yang meleset, perkiraan jarak yang tidak tepat misalnya terlalu jauh hingga terlalu menghabiskan energi dan perbekalan, medan yang tidak seperti yang diharapkan, tersesat, dll. Oleh karena itu sebelum dan selama melakukan perjalanan selalu lakukan analisa pada setiap detail, baik jalur perjalanan maupun medan itu sendiri. Pelajarilah peta yang akan digunakan, amati jalur yang akan dilalui, hitung jarak dan waktu tempuh, perhatikan juga kerapatan kontur, ketinggian, karakter medan (terjal/landai). Setelah dapat memperkirakan jarak, waktu tempuh, dan karakter medan, perhatikan juga kemampuan fisik dan perbekalan. Selanjutnya selama perjalanan perhatikan tanda-tanda medan yang ada yang mungkin dapat dijadikan pedoman perjalanan.

PENUTUP
Bagi para penggiat kegiatan alam bebas, terutama para pemula, pengetahuan tentang teknik-teknik dasar sangatlah diperlukan. Hal itu berkaitan dengan prosedur keselamatan yang mutlak harus dipenuhi. Kegiatan alam bebas merupakan kegiatan yang tidak biasa yang memiliki resiko keselamatan yang cukup tinggi. Semoga sedikit pengantar ini dapat dijadikan salah satu pedoman untuk melakukan kegiatan alam bebas. Selamat datang di dunia pencinta alam. Tetaplah berlatih dan jangan pernah takut menghadapi kegagalan. Seorang ahli adalah orang yang selalu merasa belum mampu dan selalu mau belajar dan mencoba.

Dari berbagai sumber
Be-Es


Artikel diambil dariloopdreamer adventure

DASAR-DASAR MOUNTAINEERING

mendaki

Mountaineering berasal dari kata “mountain” yang berarti gunung. Mountaineering adalah kegiatan mendaki gunung yang terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu :

  1. Hill Walking. Merupakan perjalanan pendakian bukit-bukit yang landai, tidak mempergunakan peralatan dan teknis pendakian
  2. Scrambling. Merupakan pendakian pada tebing batu yang tidak terlalu terjal. tangan hanya digunakan sebagai keseimbangan
  3. Climbing. Merupakan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik pendakian. bentuk climbing adalah :
  • Rock climbing, yaitu pendakian pada tebing batu
  • Snow ice climbing, yaitu merupakan pendakian pada es dan salju



rock-climbing

ice-climb

semeru

MENGAPA MENDAKI GUNUNG????

Bagi orang awam, kegiatan petualangan seperti mendaki gunung selalu mengundang pertanyaan klise “mau apa sih kesana???”. Pertanyaan sederhana tapi sering membuat bingung yang ditanya atau bahkan mengundang rasa kesal. George F. Mallory, seorang pendaki Inggris menjawab pertanyaan tersebut “because it is there”. Mallory bersama rekannya menghilang di everest tahun 1924. Soe hook Gie (Mapala UI) menulis dalam puisi “Aku Cinta Pangarango; karena aku mencintai kebenaran hidup”. Dia tewas tercekik gas beracun di puncak Mahameru tanggal 16 Desember 1969.

Motivasi mendaki gunung memang bermacam-macam. Manusia mempunyai kebutuhan psikologis, kebutuhan akan pengalaman baru, dan kebutuhan untuk diakui oleh manusia lainnya. Rasa ingin tahu adalah yang mendasari dan menjadi jiwa setiap manusia.

TEKNIK MENDAKI GUNUNG

Mendaki gunung pada dasarnya adalah olah raga berjalan. karenanya penguasaan teknik berjalan yang benar wajib diketahui terlebih dahulu.

berjalan di gunung tentu saja tak sama dengan berjalan di trotoar. Di gunung anda harus berjalan dengan beban di punggung, melintasi lembah, mendaki tebing, menuruni lereng-lereng, atau meniti punggungan-punggungan yang tipis. Dengan medan seperti itu ditambah dengan beban yang harus dibawa maka keseimbangan dalam berjalan di gunung adalah mutlak.

Seperti juga pejalan kaki yang lain, anda harus berjalan dalam satu irama yang tetap, dengan kata lain, tidak kaku seperti robot. Tidak ubah bagai seorang penari, berjalan di gunung pun punya seni tersendiri. Kalau seorang penari mempunyai kenikmatan tersendiri dalam melakukan gerakan-gerakannya, maka seorang pendaki yang berjalan dalam irama tertentu juga harus dapat merasakannya sebagai suatu kesenangan tersendiri pula.

Ada beberapa patokan yang harus diperhatikan dalam berjalan tentu saja melangkah, inilah hal pertama yang harus diperhatikan. Berjalanlah dengan langkah-langkah kecil, jangan memaksakan kaki untuk mlangkah terlalu lebar. Langkah-langkah yang terlalu lebar menyebabkan berat badan seringkali ditunjang oleh satu kaki saja karenanya keseimbangan badan pun gampang goyah. Dengan langkah-langkah yang kecil, berat badan dapat ditunjang secara mantap oleh kedua kaki. Perlu di ingat bahwa kaki bukan hanya untuk menahan berat badan, tetapi telah ditambah dengan berat barang yang ada dalam ransel. Dengan langkah-langkah kecil, gerakan nafas teratur, dan ini merupakan cara yang tepat untuk menghemat tenaga.

Bagi pendaki yang berpengalaman, berjalan dua atau tiga jam tanpa istirahat merupakan hal yang biasa. Tentu dibutuhkan kekuatan dan stamina yang cuma dapat diperoleh melalui latihan dan pengalaman yang tidak sedikit. Akan tetapi, sebagai ukuran minimal boleh dikatakan bahwa berjalan satu jam dengan istirahat sepuluh menit adalah normal.

Ketika istirahat, duduklah dengan kaki yang melonjor lurus sedikit di atas badan untuk mengembalikan darah supya mengalir normal, karena ketika badan berjaln seluruh darah telah berpusat di kaki. Teguklah minuman secukupnya dan makanlah beberapa makanan kecil. Usahakan agar tidak beristirahat di tempat berangin karena udara dingin dapat mengerutkan otot yang sedang beristirahat, dapat menyebabkan terjadi kram pada otot.

Pilihlah lokasi istirahat yang baik. Secara psikologis lebih menguntungkan apabila anda memilih lokasi di bagian yang tinggi. Dari tempat ini akan tampak pemandangan yang indah, nikmatilah untuk mengurangi perasaab lelah setelah lama berjalan. Makan dan minum secukupnya untuk mengembalikan tenaga, kalau perlu di masak dulu agar hangat dan segar. Ada baiknya memakan sedikit garam untuk menghindarkn kram karena banyak keringat yang mengucur memungkinkan hilangnya garam dari tibuh. Membawa buah segar seperti apel, pir, anggur juga sangat membantu untuk mengembalikan tenaga. karena mengandung banyak air dan vitamin maka mengkonsumsi buah segar juga sangat membantu.

Ketika anda berjalan perhatikan betul medan yang dihadapi. Kalau melewati medan yang penuh kerikil dan batu-batui tajam, harap berhati-hati karena kaki mudah tergelincir jika ceroboh. Tidak berbeda apabila anda harus melintasi medan yang berbatu besar dan bulat seperti bebatuan pada sungai misalnya, anda harus melintasinya dengan melompat dari satu batu ke batu yang lain, yaitu dengan gerak sedemikian rupa cepatnya sehingga batu yang diinjak belum lagi sempat bergulir tetapi anda sudah melompat ke batu yang lain.

Cara di atas tentu saja berbahaya kalau kondisi anda sudah lelah. Cara lain yang lebih aman adalah dengan menaiki satu persatu batu tersebut, perlahan-lahan dengan memeriksa terlebih dahulu batu yang akan di injak, agar tak gampang bergulir nantinya. Cara mana sebaiknya yang akan dipakai, itu tergantung dari pengalaman dan tingkat kelelahan anda.

Medan yang berumput dan terjal seringkali membahayakan, terlebih ketika basah karena hujan atau embun. Pendaki yang tidak berhati-hati akan mudah tergelincir, terutama jika memakai sepatu yang tidak sesuai. Demikian pula dengan medan becek, berlumpur, licin dan berbahaya.

Jangan percaya pada pohon-pohon kecil di pinggir tebing. Pohon-pohon ini seringkali tidak cukup kuat untuk menahan bobot manusia, sehungga mudah terabut. Btang-batang pohon itu banyak yang lapuk, lalu patah ketika anda menekalnya dan menahan badan di situ. Kalau tidak yakin betul, hanya guakan pohon-pohon itu sebagai keseimbangan saja.

Mendaki di lereng gunung dengan tanah berpasir lebih sulit daripada di atas tanah keras. Setiap kali menjejak, tanah berpasir bisa melorot ke bawah. Anda kadang-kadang perlu menyepakkan kaki ke dalam tanah pasir itu agar tidak melorot. Orang kedua dan seterusnya dapat mengikuti bekas jejak orang pertama supaya tidak mudah lelah, karena tanah berpasir bekas jejak menjadi lebih keras.

Berjalan di atas punggung dari sebuah tebing yang tipis dengan jurang menganga di sebelah kiri dan kanan merupaka kondisi kritis yang membutuhkan teknik tersendiri untuk mengulanginya. Angin kenang yang sering meniup akan menggoyahkan keseimbangan badan. Jangan melakukan gerakan-gerakan yang tiba-tiba dan membahayakan. Misalnya melempar batu atau mengayunkan tangan keras-keras. Berjalanlah dengan tenang dan penuh konsentrasi, tetapi tetap dalam irama yang teratur dan tidak kaku.
artikel diambil dariloopdreamer adventure

TEKNIK HIDUP ALAM BEBAS

TEKNIK HIDUP ALAM BEBAS

Untuk dapat menikmati kehidupan alam bebas yang memang kadang-kadang penuh dengan resiko, tidak ada jalan lain selain memahami karakteristik alam tersebut. Gejolak-gejolak yang di timbulkan oleh alam memerlukan suatu teknik untuk mengatasinya

Kebebasan dan kepuasan biasanya suatu hal awal yang ingin dicapai oleh seseorang dalam beraktifitas di alam bebas. Pada fase ini subyek belum memikirkan hal-hal yang akan menimpa dirinya. Jarang terpikir oleh subyek hambatan-hambatan dan resiko yang akan ia terima.


pendakian

Pada fase berikutnya subyek yang tentu saja sering terjun ke medan operasi, akan semakin mengerti mengenai hambatan-hambatan yang akan ia hadapi. Pada fase inilah timbul kesadaran subyek untuk belajar memeahkan masalah-masalah itu



KEGIATAN ALAM BEBAS SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN DIRI

Pada hakekatnya setiap manusia perlu akan pengembangan diri. Hambatan dan tantangan inilah yang sebenarnya membuat diri subyek berkembang. Hal tersebut juga yang menimbulkan kesadaran atas kemampuan diri seseorang. Jika seseorang telah sadar akan kemampuan dirinya maka setidaknya ia dapat memilih resiko yang ditimbulkan dalam melakukan kegiatan di alam bebas.

Pengembangan diri ini diikuti oleh kemampuan untuk mengikuti alur situasi tersebut. Dalam berkegiatan di alam bebas seringkali kita berhadapan dengan ketidakpastian, rasa takut, rasa cemas, ketidaknyamanan dan hal-hal lain yang menyangkut psikis seseorang. Hal-hal seperti inilah yang mengarahkan diri seseorang untuk mencapai suatu kepercayaan diri yang nantinya berkembang menjadi suatu kemandirian.

Untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut, jelas diperlukan suatu keahlian, ketrampilan dan pengetahuan yang cukup tentang masalah-masalah tersebut. Semuanya dapat dicapai dengan praktek langsung di lapangan, meskipun teori-teori tersebut dapat diperoleh di ruangan.

PETUALANGAN, RESIKO DAN KESELAMATAN

Petualangan adalah sebuah pengalaman yang hasilnya terkadang tidak pasti. Ketidakpastian ini timbul karena informasi penting yang diperlukan untuk mengatasi ketidakpastian tersebut mungkin hilang, tidak jelas, atau tidak diketahui.

contohnya :

  • lingkungan baru yang belum dikenal dengan baik
  • resiko yang tidak dapat diprediksikan
  • keraguan tentang kemampuan diri
Resiko adalah kemungkinan hilangnya sesuatu yang berharga. Kehilangn tersebut dapat berupa cedera fisik, mental ataupun finansial. Diperlukan suatu pengambilan keputusan untuk menghindari, mengambil, memilih resiko secara rasional. Hal-hal tersebut dimaksudkan untuk keselamatan subyek pelaku kegiatan alam bebas. Inti dari keselamatan adalah penggabungan prosedur yang digunakan agar resiko yang diterima berada dalam batas yang wajar.

PEMACAHAN MASALAH

Masalah biasanya bersifat tantangan beserta pemecahannya.
Unsur-unsur dari hal tersebut dikategorikan sebagai berikut :
  • kerjasama
  • komunikasi
  • kepercayaan
  • pengambilan keputusan
  • pertimbangan

TRANSFER PELAJARAN

Menurut Mchael Gas, ada tiga tahapan untuk mentransfer pelajaran dalam adventure education.
1. Specific Transfer
Meliputi penggunaan ketrampilan yang serupa dalam situasi serupa
2. Non Specific Transfer
Berkaitan dengan prinsip-prinsip yang dipelajari
3. Methaphoric Transfer
Meliputi penggunaan apa yang dipelajari dalam situasi yang berbeda

KEGIATAN BELAJAR DI ALAM BEBAS

1. Experimantal
dialami langsung dan diikuti dengan diskusi tentang refleksi apa yang dialami
2. Dramatis
emosi dan ketegangan akan memfokuskan pikiran
3. Hal baru
lingkungan yang unik, menghilangkan hirarki
4. Konsekuensi
hasil nyata memberikan feedback pada perilaku
5. Metaforik
analogi suatu situasi untuk situasi yang lain
6. Transfer
Memberikan perubahan yang positif terhadap perilaku

ALAM TEMPAT MELAKUKAN KEGIATAN

Kegiatan di alam bebas beragam bentuknya tergantung dari bentuk alam yang kita hadapi.
Gambaran alam beserta bentuk kegiatannya :
  • Hutan dan gunung : Penjelajahan dan pendakian
  • Rawa dan pantai : susur pantai
  • Laut : surfing, diving, dll
  • Gua : caving
  • Udara : gantole, paragleding, dll
  • Tebing : rock climbing
  • Sungai : Rafting, dll

MASALAH DAN HAMBATAN KEGIATAN ALAM BEBAS

Ada dua faktor utama yang berkaitan dengan masalah dan hambatan kegiatan alam bebas
1. Faktor individu
- mental dan fisik
- pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman
2. Faktor alam
- cuaca dan keadaan geografis
- mahluk hidup yang lain


artikel ini di ambil dari: loopdreamer adventure