Selamat Datang di Blog Swapala - Kalijaga

Swapala Kalijaga merupakan kelompok pencinta alam (PA) yang berbasis di SMA Negeri 1 demak.. Merupakan salah satu dari bagian kegiatan ekstra kurikuler pilihan bagi siswa SMA Negeri 1 demak. Kelompok yang berdiri pada tanggal 09 September 1999 ini kini mulai berkembang menjadi kelompok yang tidak hanya berkegiatan di bidang petualangan saja..

Dasar-dasar Mountaineering

Mountaineering berasal dari kata “mountain” yang berarti gunung. Mountaineering adalah kegiatan mendaki gunung yang terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu : Hill Walking. Merupakan perjalanan pendakian bukit-bukit yang landai, tidak mempergunakan peralatan dan teknis pendakian

Tehnik Dasar Navigasi Darat

Menurut penjelasan pada “Diktat Badan Diklat Wanadri”, navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada peta. Berkaitan dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang kompas dan peta serta cara penggunaannya mutlak harus dikuasai.

Tehnik Hidup di Alam Bebas

Untuk dapat menikmati kehidupan alam bebas yang memang kadang-kadang penuh dengan resiko, tidak ada jalan lain selain memahami karakteristik alam tersebut. Gejolak-gejolak yang di timbulkan oleh alam memerlukan suatu teknik untuk mengatasinya.

Mendaki Secara Tim Atau Solo?

Kegiatan pendakian gunung sejatinya adalah sebuah kegiatan tim atau bersama. Hal itu dikarenakan kita harus memperhitungkan segala aspek resiko yang mengikuti kegiatan pendakian gunung ini. Akan tetapi tidak sedikit pula yang melakukan kegiatan pendakian gunung ini secara individu atau solo.

19.9.09

1430 H

KELUARGA BESAR SWAPALA KALIJAGA
MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1430 H
MOHON MAAF SEGALA KESALAHAN YANG DISENGAJA MAUPUN YANG TIDAK DI SENGAJA



10.9.09

090909 - 10 Tahun Swapala Kalijaga

090909... tepat 10 tahun yang lalu Swapala Kalijaga didirikan. Sebuah perjuangan yang sungguh berat hingga pada akhirnya Swapala-Kalijaga berhasil didirikan. Akan tetapi perjuangan tersebut tidah berakhir saat itu. justru perjuangan yang sesungguhnya baru akan di mulai. Mempertahankan memang jauh lebih berat dari pada mendirikan. Berbagai aral dan rintangan senantiasa menghadang. Baik yang berasal dari luar maupun dari dalam tubuh Swapala-Kalijaga sendiri. Dengan semangat perjuangan yang besar dan dengan semangat persaudaraan dan kekeluargaan pula, segala aral yang melintang sanggup dihadapi dan dilewati hingga sampai pada usia yang ke-10 tahun ini. Dan dari segala perjuangan tersebut Swapala-Kalijag berhasil pula meraih berbagai prestasi, baik yang bersifat kejuaraan maupun non-kejuaraan. Beberapa kali Swapala Kalijaga mampu meraih juara pada perlombaan pecinta alam seperti lomba lintas alam.

selain itu Swapala Kalijaga merupakan pionir kelompok yang mampu menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Swapala Kalijaga merupakan kelompok pecinta alam tingkat pelajar yang pertama dan hingga saat ini satu-satunya yang telah melakukan kegiatan penanaman seribu pohon mangroove di kawasan bencana rob di daerah sayung, semoga hal ini dapat menjadi penyemangat bagi anggota Swapala Kalijaga generasi berikutnya untuk melanjutkan apa yang telah dilakukan pendahulunya dan dapat menjadi penyemangat bagi kelompok yang lain untuk dapat lebih memperhatikan kelestarian lingkungan. Semoga Swapala Kalijaga tetap jaya dan tetap menjadi kelompok pecinta alam unggulan, baik di lingkup SMA Negeri 1 Demak, maupun di lingkup masyarakat luas. Semoga Swapala Kalijaga dapat terus bertahan untuk berjuang menjaga kelestarian alam selamanya. Selamat Ulang Tahun Swapala Kalijaga, semoga tetap abadi dan jaya selamanya...

1.8.09

Aturan dan Etika Saat Mendaki Gunung

Aturan dan Etika Saat Mendaki Gunung
sumber : Komunitas pendaki

Seperti olahraga lain, mendaki gunung juga mengikuti etika dan aturan yang berlaku. Bagi setiap pendaki hal ini tentunya harus dipatuhi walaupun pada kenyataannya seringkali terlupakan. Berikut adalah beberapa aturan dasar dan etika yang perlu diingat sehingga akan menyenangkan setiap perjalanan dan menghidari siapapun untuk merusak lingkungan.
Sebelum mendaki gunung :

* Pastikan kita dalam kondisi yang sehat dan prima. Mendaki gunung memerlukan kesegaran dalam fisik dan pikiran untuk menhindari resiko terjadinya cedera dan kecelakaan. Latihan teratur akan sangat membantu dalam persiapan sebuah perjalanan.
* Mendaki gunung tidak hanya membutuhkan ketrampilan, tetapi juga pakaian dan peralatan khusus. Pastikan bahwa kita memiliki semua peralatan yang diperlukan dalam perjalanan serta membawa makanan dan minuman yang cukup untuk perjalanan.
* Mendaki gunung membutuhkan kerjasama yang baik dalam tim dan lebih dari sekedar kerjasama tim olahraga biasanya. Hindari mendaki gunung sendiri, karena ada kalanya kita tidak mampu menyelesaikan permasalahan dengan sendiri jika ada yang diperlukan. Sebagai contoh untuk melakukan belaying pada sebuah pemanjatan tebing yang nyaris bisa dilakukan sendiri.
* Tentang daerah yang menjadi tujuan, sebaiknya kita melakukan penelitian dan berdiskusi bersama orang-orang yang telah melakukannya terlebih dahulu. Kita bisa saja bergabung dengan tim ekspedisi lain. Sebaiknya kita memiliki peta daerah yang dituju dan mampu membaca peta itu sendiri.
* Tinggalkan pesan kepada orang terdekat berapa lama kita melakukan perjalanan, hal ini akan membantu mereka menemukan kita kalau saja kita tersesat ataupun mengalami musibah.


Selama mendaki gunung :

* Melestarikan dan menjaga alam dan lingkungan yang terlewati. Jangan meninggalkan apapun di gunung selain jejak kaki dan dokumentasi.
* Gunakan berbagai produk ramah lingkungan. Jangan merusak sumber atau aliran air.
* Mematuhi pimpinan pendakian, ikuti perintah dan jangan berpisah dari tim serta membangun kerjasama yang baik.
* Jangan mendaki melebihi dari kemampuan (memaksakan diri). Gunakan pertimbangan kita yang terbaik. Banyak pendaki telah melewati kesempatan hidupnya hanya karena memaksalan diri dimana peluang menghadapi kondisi alam dan cuaca demikian tidak mungkin terlewati.


Dengan mengikuti aturan dasar dan etika di atas, kita tidak hanya akan memberikan kesempatan kepada alam sekitar tetap alami namun juga memastikan bahwa kita memiliki kesempatan hidup di masa mendatang dengan lebih baik yang akhirnya anda sendirilah yang menjadi pemenang dalam kegiatan ini.

sumber tulisan : http://pendaki.org/web/index.php/info/mendaki-gunung/memulai-langkah-awal/aturan-dan-etika

Merencanakan Perjalanan

sumber : Komunitas Pendaki

Merencanakan perjalanan pendakian seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan karena akan membuat sebuah perjalanan pendakian berjalan dengan baik. Gunung tetap menyimpan potensi membahayakan dibalik semua keindahan dan tantangannya.
Berikut adalah beberapa panduan untuk mempersiapkan perjalanan dengan baik :

* Mengetahui dengan baik daerah yang dituju. Beberapa orang sering mencoba masuk sedikit kedalam atau melakukan survei terhadap daerah yang akan dilalui tetapi kebanyakan orang biasanya meminta saran dan nasehat dari orang-orang yang pernah mendahului mendaki.
* Mengunakan pemandu pada daerah yang tidak dikenal adalah saran bijaksana. Setidaknya perjalanan kita akan lebih banyak mendapatkan kemudahan dan biasanya pemandu juga akan memberikan edukasi tentang daerah yang dilalui.
* Amati cuaca. Sepanjang tahun cuaca tidaklah selalu cerah. Ada musim-musim terbaik untuk pendakian di setiap daerah tujuan. Yang perlu diperhatikan adalah perubahan cuaca tiba-tiba yang sering terjadi. Bahkan waktu satu menit dapat membuat cuaca yang cerah tiba-tiba menjadi gelap atau terjadinya badai gunung.
* Bawalah semua perlengkapan yang diperlukan, termasuk didalamnya ; makanan, air minum, jaket, senter, perlengkapan kesehatan, pakaian, dll. Kita harus menyiapkan segalanya dengan baik karena seperti banyak pendaki berkata "Keberhasilan sebuah pendakian tidak terlepas dari bagaimana cara kita secara bijaksana mempersiapkan dan menyikapi kondisi alam yang akan terjadi"
* Gunakan tas atau bahan pelindung anti air. Biasanya kantong plastik digunakan untuk mengepak barang-barang yang dibawa sebelum dimasukan ke dalam ransel. Dengan begitu, kita telah melakukan antisipasi ketika hujan tiba-tiba turun. Hindari perbekalan anda menjadi basah karena air, terutama beberapa peralatan elektronik seperti ponsel dan kamera.
* Gunakan dan pilih pakaian yang dipakai secara benar. Benar adanya untuk mengantisipasi udara dingin pada ketinggian menggunakan bahan yang tebal dan hangat, namun perlu diperhatikan juga keleluasaan kita bergerak setelah menggunakannya.
* Persiapkan fisik dan stamina secara baik sebelum melakukan perjalanan pendakian. Pemanasan yang cukup akan menhindari cedera kram atau kejang otot tiba-tiba. Biasanya para pendaki melakukan persiapan selama 2 bulan sebelum berlangsungnya perjalanan pendakian secara teratur.
* Gunakan Jasa pembawa barang (Porter / sherpa). Tindakan ini bukanlah pilihan yang tidak baik. Dengan semakin ringan beban yang kita bawa dan membaginya secara bersama, maka akan membuat kita lebih leluasa melakukan kegiatan.
* Persiapkan mental kita. Kita harus selalu berpikir positif selama perjalanan. Kita harus mampu menjaga mental untuk mencapai tujuan namun juga jangan sampai kita terlalu percaya diri secara berlebihan. Percaya 100% bisa mencapai tujuan biasanya akan membuat perjalanan pendakian kita berhasil dengan baik


Beberapa pendaki gunung mengatakan bahwa tidak mungkin setiap orang dapat mencapai tujuan seperti beberapa pendaki yang telah berhasil mencapai tujuan sebelumnya. Namun bukan berarti kita tidak mampu melakukannya, jika kita bekerja keras untuk mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental serta melengkapi semua kebutuhan dengan benar ketika merencanakan sebuah perjalanan maka bukan hal yang mustahil kita juga akan mengikuti jejak mereka.

Dengan persiapan yang baik maka kita akan mendapatkan kesenangan dalam mendaki gunung.

sumber tulisan : http://pendaki.org/web/index.php/info/mendaki-gunung/memulai-langkah-awal/merencanakan-perjalanan

22.7.09

Ekspedisi Alumni Swapala di Merapi, 19-20 Juli 2009

Rencana Pendakian yang hampir gagal

Persiapan dan perjalanan menuju Merapi
Perencanaan pendakian yang sudah di bahas sejak beberapa minggu sebelumnya hampir saja gagal. karena kurangnya koordinasi tim dan perubahan jadwal yang tidak jelas. Akan tetapi dari berbagai kandala tersebut, dengan segala persiapan akhirnya terlaksana juga pendakian ini.
Perjalanan disepakati dengan mengendarai sepeda motor. perhitungan kami, jika mengendarai sepeda motor maka membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan dari Demak menuju ke Selo (basecamp merapi) melalui jalur boyolali. Tapi pada koordinasi terakhir, disepakati lewat jalur ketep, otomatis membutuhkan waktu yang lebih, karena pasti nantinya akan berhenti dulu di ketep pass untuk menikmati pemandangan merapi dari sana.
Rencana Perjalanan start dari demak jam 09.00 WIB. tetapi molor jadi berangkat jam 11.30 WIB. Perjalanan menuju ke selo cukup lancar dengan malalui tempat-tempat yang cukup indah pemandangannya dan beberapa kali berhenti untuk istirahat.
Jam 05.30 WIB akhirnya kami sampai di selo. sebelum menuju ke basecamp untuk istirahat sejenak kami harus mendaftar dulu di posko pendataan pendaki dan membayar retribusi sebesar Rp. 2.500/orang.
Setelah cukup beristirahat dan makan malam di basecamp, jam 21.00 WIB kami malakukan persiapan untuk tracking menuju ke puncak merapi. mempersiapkan perlengkapan, logistik, koordinasi tim, dan pemanasan otot supaya tidak terjadi hal yang buruk. Setelah dirasa cukup persiapan, jam 21.30 WIB kami mulai start untuk tracking. target malam ini adalah pasar bubrah.

Tracking menuju Pasar bubrah
Perjalanan diawali dengan melalui jalur aspal menuju ke joglo/new selo dengan perkiraan jarak sekitar 500m. dari new selo perjalanan dilanjutkan dengan melalui jalan setapak yang sangat berdebu melalui lahan pertanian penduduk yang sebagian besar ditanami tembakau (karena sedang musim kemarau, maka sebagian besar penduduk menanam tembakau di kebun meraka). setelah berjalan sekitar 1 jam kami mulai memasuki hutan, dan tak lama kemudian sampai di pos 1. Gambara jalur dari new selo menuju ke pos 1 adalah jalur setapak dengan track yang cukup landai, jalur tanah dengan banyak debu.
di pos 1 kami istirahat sebentar, sekitar 5 menit untuk mengatur nafas lalu kemudian elanjutkan perjalanan. dari pos 1 menuju pos 2 jalur tidak banyak perbedaan. masih dengan jalur tanah yang berdebu. Lepas dari pos 2 kami mulai menemui jalur berbatu. track di jalur ini lebih curam. membutuhkan tenaga ekstra untuk bisa melewatinya. tapi kami masih sangat menikmati perjalanan dengan beberapa candaan di sela-sela rasa letih yang mulai melanda.
Sekitar 3 jam perjalanan dari basecamp, perjalanan terasa makin berat, karena rasa letih, kantuk, dan lapar yang semakin menguasai fisik kami.tapi dengan semangat yang tetap dijaga bersama, akhirnya setelah berjalan sekitar 4 jam kami mulai mendekati pasar bubrah. semangat yang sebelumnya sudah hampir habis, akhirnya bangkit kembali. harapan kami mulai tumbuh, karena setelah sampai di pasar bubrah kami mempunyai kesempatan untuk istirahat melepas rasa letih yang telah melanda.Sekitar jam 02.00 WIB kami sampai di pasar bubrah. kami langsung mendirikan tenda untuk istirahat. dan tak lupa sebelum istirahat kami mengisi perut dengan makanan yang bergizi untuk mengembalikan stamina tubuh.
Pagi harinya sekitar jam 05.30 warna merah di ufuk timur mulai terlihat. mengundang hasrat untuk bangun dan menikmati matahari terbit dari pasar bubrah. Pemandangan yang sangat indah, menyambut terbitnya sang hari di pasar bubrah dengan suhu 10 derajat celcius...

Tracking menuju puncak garuda
Sekitar jam 07.30 WIB kami mulai melakukan persiapan untuk tracking menuju ke puncak garuda. Mempersiapkan logistik, P3K, dan beberapa perlengkapan yang dibutuhkan untuk menuju di puncak garuda. dan tak lupa mempersiapkan fisik dan stamina dengan sarapan makanan yang bergizi.Jam 08.00 WIB kami mulai untuk tracking menuju ke puncak garuda. beberapa perlengkapan yang tidak dibutuhkan kami tinggalkan di pasar bubrah supaya perjalanan jadi lebih ringan. Jalur menuju ke puncak garuda sangat terjal, dengan jalur berbatu yang sangat curam, beberapa kali sempat terpeleset karena batuan kerikil yang dilewati sempat longsor saat ditapaki. Dengan perjuangan yang cukup melelahkan, akhirnya setelah berjalan sekitar 45 menit kami sampai di puncak garuda. menikmati suasana di puncak dengan berfoto bersama dan menikmati pemandangan sekitar berupa kawah mati, belerang yang masih mengeluarkan asap, melihat pemandangan gunung merbabu.Dengan berbagai kendala, dan tak lupa dengan semangat yang membara akhirnya perjalanan menuju ke puncak merapi berakhir dengan kesuksesan untuk seluruh tim.. Kami bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat berupa alam raya yang sungguh indah dan kami dapat menikmatinya. terimakasih untuk seluruh tim atas kerjasama yang sangat solid, hal itu lah yang mendorong kita semua untuk mencapai sukses ini..
Tim Ekspedisi : Alumni Swapala-Kalijaga

30.6.09

Mengelola Sampah, Mengelola Gaya Hidup

Mengelola Sampah, Mengelola Gaya Hidup

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari ‘pengelolaan’ gaya hidup masyrakat.

Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Misalnya saja, kota Jakarta pada tahun 1985 menghasilkan sampah sejumlah 18.500 m3 per hari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 25.700 m3 per hari. Jika dihitung dalam setahun, maka volume sampah tahun 2000 mencapai 170 kali besar Candi Borobudur (volume Candi Borobudur = 55.000 m3). [Bapedalda, 2000]. Selain Jakarta, jumlah sampah yang cukup besar terjadi di Medan dan Bandung. Kota metropolitan lebih banyak menghasilkan sampah dibandingkan dengan kota sedang atau kecil.

Jenis Sampah

Secara umum, jenis sampah dapat dibagi 2 yaitu sampah organik (biasa disebut sebagai sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sapah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dll. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering, seperti kertas, plastik, kaleng, dll. Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami.

Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah basah, yaitu mencakup 60-70% dari total volume sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah yang terdesentralisisasi sangat membantu dalam meminimasi sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Pada prinsipnya pengelolaan sampah haruslah dilakukan sedekat mungkin dengan sumbernya. Selama ini pengleolaan persampahan, terutama di perkotaan, tidak berjalan dengan efisien dan efektif karena pengelolaan sapah bersifat terpusat. Misanya saja, seluruh sampah dari kota Jakarta harus dibuag di Tempat Pembuangan Akhir di daerah Bantar Gebang Bekasi. Dapat dibayangkan berapa ongkos yang harus dikeluarkan untuk ini. Belum lagi, sampah yang dibuang masih tercampur antara sampah basah dan sampah kering. Padahal, dengan mengelola sampah besar di tingkat lingkungan terkecil, seperti RT atau RW, dengan membuatnya menjadi kompos maka paling tidak volume sampah dapat diturunkan/dikurangi.

Alternatif Pengelolaan Sampah

Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas utama.

Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.

Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan penggunaan.

Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola program yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan 40,000 orang.

Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang dapat mensuplai industri.

Tangguang Jawab Produsen dalam Pengelolaan Sampah

Hambatan terbesar daur-ulang, bagaimanapun, adalah kebanyakan produk tidak dirancang untuk dapat didaur-ulang jika sudah tidak terpakai lagi. Hal ini karena selama ini para pengusaha hanya tidak mendapat insentif ekonomi yang menarik untuk melakukannya. Perluasan Tanggungjawab Produsen (Extended Producer Responsibility - EPR) adalah suatu pendekatan kebijakan yang meminta produsen menggunakan kembali produk-produk dan kemasannya. Kebijakan ini memberikan insentif kepada mereka untuk mendisain ulang produk mereka agar memungkinkan untuk didaur-ulang, tanpa material-material yang berbahaya dan beracun. Namun demikian EPR tidak selalu dapat dilaksanakan atau dipraktekkan, mungkin baru sesuai untuk kasus pelarangan terhadap material-material yang berbahaya dan beracun dan material serta produk yang bermasalah.

Di satu sisi, penerapan larangan penggunaan produk dan EPR untuk memaksa industri merancang ulang ulang, dan pemilahan di sumber, komposting, dan daur-ulang di sisi lain, merupakan sistem-sistem alternatif yang mampu menggantikan fungsi-fungsi landfill atau insinerator. Banyak komunitas yang telah mampu mengurangi 50% penggunaan landfill atau insinerator dan bahkan lebih, dan malah beberapa sudah mulai mengubah pandangan mereka untuk menerapkan “Zero Waste” atau “Bebas Sampah”.

Sampah Bahan Berbahaya Beracun (B3)

Sampah atau limbah dari alat-alat pemeliharaan kesehatan merupakan suatu faktor penting dari sejumlah sampah yang dihasilkan, beberapa diantaranya mahal biaya penanganannya. Namun demikian tidak semua sampah medis berpotensi menular dan berbahaya. Sejumlah sampah yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas medis hampir serupa dengan sampah domestik atau sampah kota pada umumnya. Pemilahan sampah di sumber merupakan hal yang paling tepat dilakukan agar potensi penularan penyakit dan berbahaya dari sampah yang umum.

Sampah yang secara potensial menularkan penyakit memerlukan penanganan dan pembuangan, dan beberapa teknologi non-insinerator mampu mendisinfeksi sampah medis ini. Teknologi-teknologi ini biasanya lebih murah, secara teknis tidak rumit dan rendah pencemarannya bila dibandingkan dengan insinerator.

Banyak jenis sampah yang secara kimia berbahaya, termasuk obat-obatan, yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas kesehatan. Sampah-sampah tersebut tidak sesuai diinsinerasi. Beberapa, seperti merkuri, harus dihilangkan dengan cara merubah pembelian bahan-bahan; bahan lainnya dapat didaur-ulang; selebihnya harus dikumpulkan dengan hati-hati dan dikembalikan ke pabriknya. Studi kasus menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan secara luas di berbagai tempat, seperti di sebuah klinik bersalin kecil di India dan rumah sakit umum besar di Amerika.

Sampah hasil proses industri biasanya tidak terlalu banyak variasinya seperti sampah domestik atau medis, tetapi kebanyakan merupakan sampah yang berbahaya secara kimia.

Produksi Bersih dan Prinsip 4R

Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis. Prinsip-prinsip Produksi Bersih adalah:

Prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan Prinsip 4R yaitu:

* Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
* Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
* Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
* Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dnegan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidka bisa didegradasi secara alami.

22.6.09

Masa Depan Tanpa Nuklir Untuk Indonesia

Masa Depan Tanpa Nuklir Untuk Indonesia
sumber : Greenpeace

Jakarta, Indonesia — Setelah melakukan peluncuran komik di Jepara April lalu bersama Muria Institut dan kelompok masyarakat, Pada Minggu 21 Juni 2009 Greenpeace meluncurkan komik itu di gedung komunitas Salihara Jakarta selatan. Komik yang saat ini sudah dapat di lihat dalam bentuk cetak rencananya akan di distribusikan ke sekolah-sekolah di wilayah Jepara dan sekitarnya dimana PLTN akan dibangun.

Aksi teater yang di tampilkan oleh solar Generation menceritakan alur dari kisah Hidam dan Jaumai (pemeran utama di Komik Nucelar Meltdown - Pesan dari Kegelapan.

Tenaga nuklir telah disalah persepsikan sebagai solusi untuk mengatasi perubahan iklim. Industri nuklir saat ini sedang melakukan upaya putus asa, mencoba mencitrakan nuklir sebagai pilihan energi masa depan, kepada anak-anak muda melalui skema kehumasan global. Tetapi, anak muda Indonesia lebih pintar dari yang dikira oleh para pelaku industri nuklir, mereka faham bahwa tenaga nuklir itu berbahaya, mahal, teknologi terbelakang yang tak menawarkan apa pun sebagai solusi mengatasi perubahan iklim.

Greenpeace sendiri menyambut baik pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Magelang beberapa waktu lalu, bahwa dia tidak setuju pembangunan reaktor nuklir selama masih ada alternatif, serta pernyataan Perusahaan Listrik Negara (PLN) awal minggu ini, bahwa mereka tidak melihat tenaga nuklir sebagai pilihan salah satu dari sekian banyak sumber energi Indonesia di masa mendatang.

Indonesia mempunyai simpanan energi geothermal terbanyak di dunia, dan sudah punya rencana untuk mensuplai 5 gigawatt energi dari geothermal ini pada 2014. Greenpeace mendesak pemerintah untuk meningkatkan target energi terbarukan, seperti geothermal, angin, matahari, mikro hidro, sekaligus meningkatkan kualitas hukum dan peraturan, yang selama ini menjadi batu sandungan terbesar dalam investasi di bidang energi terbarukan.

Peningkatan besar energi terbarukan, penghentian penggunaan batubara, dan penghapusan rencana pembangunan reaktor nuklir, harus dikombinasikan dengan implementasi program efisiensi energi berskala besar. Ini satu-satunya solusi yang bisa membawa kita terhindar dari bencana iklim, dan memberikan masa depan yang kita inginkan bersama

Indonesia saat ini hanya memanfaatkan kurang dari 5% dari potensi energi terbarukan yang ada. Greenpeace menggaris bawahi kebutuhan akan kepemimpinan negara yang kuat untuk membuat peraturan akan penggunaan energi terbarukan secara massal. Sebagai perbandingan, China yang pada tahun 2005 mengimplementasikan Undang-Undang Promosi Energi Terbarukan, berhasil membawa negara dengan emisi gas rumah kaca terbesar di dunia itu menjadi negara yang paling maju dan cepat dalam mengembangkan tenaga angin, dan sangat membantu China menurunkan tingkat emisi dengan sangat cepat.

11.6.09

SANITASI SEBAGAI TANGGUNG JAWAB BERSAMA

SANITASI SEBAGAI TANGGUNG JAWAB BERSAMA

Oleh Surya (alumni swapala angk. Perintis)

Persoalan penyediaan sanitasi yang baik bagi masyarakat sudah tidak
bisa ditunda. Sebab masalah sanitasi berkolerasi positif dengan
timbulnya berbagai penyakit semacam diare, ispa (infeksi saliran
pernafasan atas), demam berdarah, tuberculosis. Angka kematian dari
penyakit ini sungguh mencengangkan.
Di dunia, minimnya akses air bersih serta buruknya sanitasi dan
perilaku tidak sehat berkontribusi terhadap kematian 1,8 juta orang
per tahun karena diare. Sebanyak 90 persen angka kematian akibat diare
terjadi pada anak dibawah umur lima tahun (balita).
Untuk Indonesia, menurut Survei Demografi tahun 2003, sekitar 19
persen atau 100.000 anak balita meninggal karena diare.
Pada tahun 2006, tercatat 423 per 1000 anak balita terserang diare satu hingga
dua kali dalam setahun. Padahal, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO),
94 persen kasus diare dapat dicegah dengan meningkatkan akses air
bersih, sanitasi, perilaku higienis, dan pengolahan air minum skala
rumah tangga.
Hampir 80 persen rumah tangga di perkotaan menggunakan tangki septik
untuk menampung tinja manusia. Namun, penggunaan tangki septik
tersebut jauh dari syarat memenuhi standar kesehatan. Akibatnya
ratusan juta penduduk berada dibawah ancaman diare akibat bakteri E
coli yang mengontaminasi sumber air bersih. Data Departemen Kesehatan
menunjukkan, diare menjadi penyakit pembunuh kedua bayi dibawah lima
tahun atau balita di Indonesia setelah radang paru atau pneumonia.
Kualitas air minum buruk menyebabkan 300 kasus diare per 1.000
penduduk.
Sanitasi buruk dituding sebagai penyebab banyaknya kontaminasi bakteri
E coli dalam air bersih yang dikonsumsi masyarakat. Bakteri E coli
mengindikasikan adanya pencemaran tinja manusia. Kontaminasi terjadi
pada air tanah yang banyak disedot penduduk di perkotaan, dan sungai
yang menjadi sumber air baku di PDAM pun tercemar bakteri ini.
Sementara itu, masalah sanitasi belum dijadikan prioritas pembangunan
oleh para pengambil keputusan. Hal itu tampak dari alokasi anggaran
yang minim. Tak heran, sanitasi di Indonesia sampai sekarang masih
terhitung buruk. Sesungguhnya perwujudan tersedianya sanitasi yang
memadai beserta perilaku hidup sehat masyarakat merupakan
langkah-langkah preventif terhadap ancaman berbagai macam penyakit.

Langkah preventif ini ternyata lebih efektif menjauhkan dari
penderitaaan si sakit juga dari segi biaya yang dikeluarkan pihak
pemerintah untuk anggaran kesehatan. Daripada anggaran tersedot
membangun rumah sakit, penyediaan obat-obatan, penyediaan dokter dan
perawat, lebih tepat mengurangi angka timbulnya penyakit dengan
membangun sarana air bersih, tangki septik yang baik, dan gizi yang
mencukupi. Ini bukan berarti menampik perangkat kesehatan tersebut
melainkan mengubah cara berpikir kita mengenai makna sehat itu
sendiri.

30.5.09

Sekilas tentang "Global Warming"

Sekilas Tentang "Global Warming"


Oleh Surya (alumni swapala angk. Perintis)


Disaat musim panas aku sering mendengar kata-kata “ huh, panas banget ya hari ini “, ya itulah kata yang sering diucapkan teman-temanku pada saat kelas kami masuk siang. Ketika menunggu bel masuk biasanya kalimat itulah yang menjadi bahan untuk mengawali suatu obrolan. Pendapat ini tidaklah keliru, data-data yang ada menunjukkan bahwa bumi manusia ini terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Semua itu terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dengan apa yang dinamakan Global Warming (pemanasan global).
Dalam benak kita tentu muncul pertanyaan “apakah penyebab Global Warming ?” para ahli punya jawaban atas pertanyaan ini. Berdasarkan penelitian yang telah mereka lakukan selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa semakin panasnya bumi manusia ini terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilakan oleh aktifitas manusia.

Lantaran begitu seriusnya efek domino yang dihasilakan oleh pemanasan global ini, persyarikatan bangsa-bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on Climate Change(IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung didalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global dan membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut.

Salah satu yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah yang menjadi pemegang saham terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Gas rumah kaca adalah kelompok gas yang terdapat pada atmosfer bumi, yang fungsinya adalah untuk menjaga suhu permukaan bumi. Kebanyakan, gas rumah kaca ini dihasilakan oleh pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern peternakan serta pembangkit tenaga listrik.

Saat ini kontributor terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida(CO2), Metana(CH4), yang dihasilakn agrikultur dan peternakan, Nitrogen Oksida(NO) dari pupuk dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan(CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga semakin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan didalam jaringannya ke atmosfer.

Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbeda-beda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan yang lebih parah dari CO2. sebagi contoh sebuah molekul metan menghasilakan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO bahkan menghasilakan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti Chlorofluorocarbons(CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2.

Ada satu lagi berita buruk, diperkirakan pada akhir musim panas 2012 hampir semua es yang ada di kutub utara akan lenyap. Padahal, di kutub utara dan kutub selatan dimana suhu permukaan air kurang dari 00 Celcius atau dasar laut pada kedalaman lebih dari 300 M, dimana temperatur air ada di kisaran 20 C terdapat Metana beku dalam jumlah yang sangat banyak; disebut dengan Methane Hydrates/Methane Clathrates. Methane Hydrates juga ditemukan di danau-danau yang dalam, seperti danau Baikal di Siberia. Berita buruknya adalah pemanasan global membuat suhu es di kutub utara dan kutub selatan menjadi semakin panas , sehingga Metana beku yang tersimpan dalam lapisan es di kedua kutub tersebut juga ikut terlepaskan ke atmosfer. Para ilmuan memperkirakan bahwa antartika menyimpan lebih kurang 400 milyar ton Metana beku (atau sekitar 3000 kali dari Metana yang saat ini ada di atmosfer), dan gas ini dilepaskan sedikit demi sedikit ke atmosfer seiring dengan makin banyaknya bagian-bagian es di Antartika yang runtuh. Anda bisa membayangkan betapa mengerikan keadaan ini: bila Antartika kehilangan seluruh lapisan esnya, maka 400 milyar ton Metana tersebut akan terlepas ke atmosfer. Ini belum termasuk Metana beku yang tersimpan di dasar laut yang juga terancam mencair karena makin panasnya suhu lautan akibat pemanasan global.

Mengetahui semua ini, sudah sepatutnya kita merasa khawatir dengan apa yang terjadi di kemudian hari. Ditambah lagi dengan fakta-fakta yang memperkuat argumen para ahli mengenai bahaya yang pasti akan menerjang kita. Berikut ini adalah fakta-fakta singkat mengenai Global Warming:

1. Mencairnya es di Kutub utara dan Kutub Selatan

Pemanasan global berdampak langsung pada terus mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Es di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton. Dan volume es Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada empat tahun sebelumnya. Bahkan baru-baru ini sebuah fenomena alam menunjukkan betapa seriusnya pencairan es yang terjadi di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Pada tanggal 6 maret 2008 sebuah bongkahan es seluas 414 KM2(hampir 1,5 luas kota Surabaya) di Antartika runtuh. Padahal, diyakini bongkahan e situ berada disana sejak 1500 tahun yang lalu.

2. Meningkatnya Level Permukaan Laut

Mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan bedampak langsung pada naiknya level permukaan air laut. Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair, level permukaan air laut akan naik sampai dengan 7 meter!. Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuahn, dan dataran rendah di seluruh dunia.

3. Perubahan Iklim/Cuaca Yang Semakin Ekstrim

NASA mengatakan bahwa pemanasan global berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan semakin lama semakin kuat. Anda juga dapat melihat betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan ataupun musim kemarau. Tidak hanya di Indonesia, di Jepang dan Amerika Serikat badai topan terus memecahkan rekor kecepatan angina, skala, dan kekuatan badai dari tahun ke tahun, curah hujan dan badai salju di China juga terus memecahkan rekor baru dari tahun ke tahun.

4. Gelombang Panas Yang Semakin Ganas

Tahun 2007 adalah tahun pemecahan rekor baru untuk suhu yang dicapai oleh gelombang panas yang biasa melanda Amerika Serikat. Daerah St. George, Utah memegang rekor tertinggi dengan suhu tertinggi mencapai 480 Celcius!(sebagai perbandingan, anda dapat membayangkan suhu kota Surabaya yang terkenal panas ‘hanya’ berkisar di antara 300-370 C). Suhu di St. George disusul oleh Las Vegas dan Nevada yang mencapai 470 C, serta beberapa kota lain di Amerika Serikat yang rata-rata suhunya di atas 400 C. Daerah Death Valley di California malah sempat mencatat suhu 530 C.

5. Habisnya Gletser - Sumber Air Bersih Dunia

Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih, dan dalam jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut. Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan!. NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 M3 !

Setelah daftar fakta-fakta menyeramkan yang telah dibahas sebelumnya, kini yang harus kita lakukan adalah mengurangi semaksimal mungkin segala aktivitas yang menghasilkan emisi rumah kaca. Dibawah ini adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan :

Berhenti atau kurangi makan daging

PBB mencatat bahwa 18% dari pemanasan global yang terjadi saat ini disumbangkan oleh industri peternakan, yang mana lebih besar daripada efek pemanasan global yang dihasilkan oleh seluruh alat transportasi dunia digabungkan.. mengganti pola makan daging denganpola makan vegetarian 50% lebih efektif untuk mencegah pemanasan global daripada mengganti sebuah mobil SUV dengan mobil hibrida. Seorang vegetarian dengan standar diet orang Amerika akan menghemat 1,5 ton emisi rumah kaca setiap tahunnya.
Batasilah emisi karbom dioksida

Matikanlah peralatan listrik ketika tidak digunakan, gunakan lampu hemat energi, dan gunakanlah panel surya sebagai energi alternatif
Tanamlah lebih banyak pohon

Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringan. Lingkungan dengan banyak tanaman akan mengikat CO2 dengan baik, dan harus dipertahankan oleh generasi mendatang. Setiap acre pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilakan dari mngendarai sebuah mobil selama setahun.
Dan yang paling penting adalah berubahlah

Satu hal yang paling penting dari semua, yaitu berubah. Semua yang ditulis diatas tidak akan ada artinya kalu kita tidak mau merubah diri kita untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, jadi mulai sekarang berubahlah.

29.5.09

Respon Tentang : "Lima Pendaki Gunung Cermai Ditemukan Selamat"

Sebuah berita dari Antara :

Lima Pendaki Gunung Cermai Ditemukan Selamat



Sebanyak lima orang pendaki gunung Cermai, Kuningan, Jawa Barat, yang dikabarkan hilang sejak, Jumat (22/5) lalu, ditemukan TIM SAR gabungan dalam kondisi selamat sekitar pukul 12.00 WIB di Cigowong, pada ketinggian 1.700 dpl.
Kelima pendaki gunung tersebut, bernama Iwan Kurniawan, Gembong, Abdul Hatni, Darso, dan Didi. Iwan saat ditemukan mengalami luka pada bagian kepala dan kaki, sementara Gembong ditemukan petugas dalam kondisi lemas setelah kurang lebih lima hari tidak makan.

Ketua Bagian Humas Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PKS Kota Bekasi, Chaidir Agam di Bekasi, mengatakan setelah dievakuasi,Kelima orang tersebut saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) `45 Kuningan.

"Berdasarkan info yang saya dapat dari lokasi melalui Petugas Koordinator Lapangan (Korlap) PKS, Rinto, Iwan Kurniawan saat ini mengalami luka di bagian kepala dan kaki sebelah kanannya keseleo karena terperosok di lembah, sementara Gembong dan tiga teman lainnya mengalami kelelahan fisik," kata Chaidir.

Kelima orang hilang tersebut, kata Chaidir, berhasil diselamatkan berkat ditemukannya tanda jejak yang sengaja ditinggalkan dalam bentuk Pakaian, Jaket, Bungkus makanan instan, yang disimpan di sejumlah lokasi tempat peristirahatan mereka.

"Ketika tersesat keempat orang tersebut meninggalkan pakaian, jaket, bungkus makanan instan dan sehelai kertas yang berisikan pesan. Mereka berjalan menyisiri bahu sungai menuju ke kaki gunung," kata Chaidir.

sumber : Antara

Komentar mengenai Pemberitaan tersebut :

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kejadian buruk saat melakukan kegiatan pendakian atau petualangan. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Perencanaan perjalanan/kegiatan yang kurang matang (pengetahuan tentang perencanaan kegiatan alam bebas mutlak harus dikuasai, pengetahuan navigasi darat, survival,kesehatan perjalanan, pengetahuan membaca cuaca, dll)

2. Koordinasi team yang kurang kuat (tidak ada pengaturan dalam team,misalnya siapa yg jadi "leader",siapa yg bertanggungjawab bagian logistik, P3K, perlengkapan, dll)

3. Kesalahan dalam orientasi medan (kodisi medan, lokasi, cuaca yg tidak memungkinkan untuk kegiatan tetapi tetap nekat melanjutkan perjalanan)

4. Kurang persiapan dalam hal peralatan dan logistik (salah memperhitungkan peralatan dan logistik yg dibutuhkan pada medan tersebut)

5. Kondisi fisik dan mental yg lemah (bisa disebabkan karena kurang pengalaman dan latihan untuk persiapan kegiatan alam bebas)

6. Tidak ada koordinasi yang kuat dengan pihak terkait (pihak jagawana atau basecamp, team penyelamat, keluarga masing2)

7. Kondisi alam (terutama cuaca)

** bagi para penggiat kegiatan alam bebas, seharusnya memperhatikan faktor2 tersebut, supaya kasus2 semacam tadi tidak terjadi. Pada dasarnya kegiatan ini bukan tanpa resiko, tetapi resiko tersebut bisa kita antisipasi dengan memperhitungkan segala hal, minimal faktor2 di atas. Jangan pernah menyerah untuk selalu belajar, mengetahui kemampuan diri, dan sanggup berintrospeksi ketika kita merasa belum mampu untuk melakukannya...(SWP-KJ)

26.5.09

Sebuah Harapan Untuk Penyelamatan Hutan Indonesia

Sebuah Harapan Untuk Penyelamatan Hutan Indonesia

sumber : Greenpeace

Beijing, Cina — Negara yang baru saja menggelar olimpiade termegah dalam sejarah dan negara dengan kekuatan ekonomi baru yang sangat besar. China dengan penduduk hampir 1,3 milliar jiwa merupakan negara penting untuk penjualan hasil-hasil sumber daya alam Indonesia. Beberapa tahun lalu kita mendengar bahwa negara ini menjadi tempat penampungan yang sangat besar untuk kayu-kayu bernilai ekonomis tinggi yang ditebang secara illegal dan diselundupkan dari hutan-hutan yang ada di Papua.

Saat ini China adalah negara terbesar kedua setelah india yang mengkonsumsi minyak sawit dari Indonesia. Penebangan kayu maupun perluasan lahan perkebunan kelapa sawit adalah dua hal yang sangat penting pendorong deforestasi di Indonesia. Dengan demikian china adalah negara yang sangat berperan penting dalam menahan laju deforestasi di Indonesia.

Sejak dua hari yang lalu saya berada di Beijing, Ibukota negara China untuk mulai melakukan perjalanan kampanye saya memberikan informasi yang lebih luas kepada masyarakat china dan juga perusahaan-perusahaan pembeli minyak sawit. Mereka harus menyadari bahwa mereka juga ikut bertanggung jawab terhadap penggundulan hutan di Indonesia. Permintaan produk minyak sawit oleh pasar China dari Indonesia semakin hari semakin tinggi, permintaan minyak sawit tersebut diperuntukkan untuk keperluan konsumsi masyarakat China ataupun untuk diolah kembali menjadi produk lanjutan yang kemudian di ekspor ke Eropa, Amerika Serikat atau mungkin kembali ke Indonesia.

Menurunnya konsumsi minyak babi di china akibat flu babi dan tingginya kebutuhan masyakat china terhadap minyak nabati menjadikan minyak sawit semakin diburu oleh pasar china. Minyak sawit juga bisa di dapatkan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan minyak nabati atau hewani lainnya.

Dalam perjalanan saya menuju china, saya sempat membaca sebuah surat kabar dengan headline pemerintah china mengambil langkah besar untuk menurunkan emisi gas rumah kacanya sebesar 40% pada tahun 2020 dihitung dari level GHG tahun 1990. Bagi saya ini adalah berita yang sangat menyenangkan. Namun yang harus di pastikan oleh pemerintah china adalah produk-produk yang mereka gunakan tidak menghasilkan emisi di tempat lain atau negara lain seperti hal minyak sawit. Semoga perjalanan kampanye ini bisa menggugah kesadaran masyarakat dan media china betapa pentingnya peran mereka untuk mengurangi deforestasi di Indonesia.

25.5.09

KETUA DAN WAKIL KETUA YANG BARU

Ketua dan Wakil Ketua Baru Swapala-Kalijaga Periode 2009/2010



Selamat atas terpilihnya Anang dan Yunia sebagai Ketua dan Wakil Ketua Swapala-Kalijaga periode 2009/2010

Setelah melewati proses yang cukup panjang akhirnya kegiatan reorganisasi Swapala-Kalijaga berhasil dilaksanakan. Terpilih Anang Swp angk X dan Yunia Swp angk X sebagai Ketua dan Wakil Ketua yang baru Swapala-Kalijaga untuk periode 2009/2010.

Semoga dengan terpilihnya ketua dan wakil yang baru dapat membawa Swapala menjadi lebih maju, tetap terdepan sebagai kelompok yang peduli terhadap alam. Juga menambah pengalaman dan pembelajaran mengenai hidup di alam bebas.
Untuk pelantikan Kepengurusan yang baru dan serah terima jabatan dari pengurus periode sebelumnya akan di laksanakan di puncak gunung Lawu pada akhir bulan Juni mendatang.
Sekali lagi selamat atas terpilihnya Aang dan Yunia sebagai Ketua dan Wakil Ketua Swapala-Kalijaga periode 2009/2010. Lanjutkan apa yang telah diperjuangkan oleh para seniormu...

21.5.09

Nuklir Jelas Bukan Jawaban Bagi Masalah Energi dan Perubahan Iklim

Nuklir Jelas Bukan Jawaban Bagi Masalah Energi dan Perubahan Iklim
(Sumber : Walhi)

50 tahun lalu, BATAN dilahirkan dengan berbagai harapan untuk kelak menguasai teknologi nuklir yang diprediksi akan berperan besar di masa depan. Hal ini selaras dengan berbagai janji optimis pejabat tinggi pendukung nuklir tentang tercapainya energi nuklir yang murah, bersih, aman, dan berlimpah. Namun, 50 tahun kemudian, meski telah menikmati perlindungan politik dan berbagai subsidi negara, janji tersebut justru masih jauh dari terpenuhi. Bahkan berbagai negara yang sempat terperangkap dalam janji nuklir tersebut seperti Jerman, saat ini berupaya keluar dari jalan buntu tersebut dengan mengembangkan sumber energi terbarukan.
Nuklir jelas bukan sumber energi berkelanjutan karena uranium yang merupakan bahan bakunya tidak berlimpah. Dengan kapasitas penggunaan energi nuklir saat ini, diperkirakan uranium akan habis dalam kurun waktu 34 tahun. Dan meski memiliki sedikit uranium, Indonesia diperkirakan harus mengimpornya dari negara penghasilnya, seperti Australia, Kanada, Kazakhstan, Namibia, Niger, Rusia, Brasil dan Uzbekistan.

Sementara itu, PLTN jenis Fast Breeder Reactor yang menggunakan limbah nuklir masih jauh dari penerapan secara komersial. Berbagai negara pionir teknologi FBR telah menyerah dan menutup reaktornya, termasuk di Kalkar, Jerman, yang reaktornya tidak pernah dioperasikan dan telah diubah menjadi taman hiburan seperti Ancol.

Jika melihat contoh terbaru pembangunan PLTN terbaru di negara maju, Finlandia dan Perancis, klaim pemerintah Indonesia bahwa biaya PLTN adalah sekitar 1.500 USD/kW sangat diragukan. Di Finlandia misalnya, pembangunan PLTN di Olkiluoto telah sekitar 3 tahun dihentikan sejak konstruksinya dibangun pada 2005. Hingga saat ini biayanya telah bertambah sebesar 2,3 miliar USD dari 4 miliar USD perkiraan biaya awalnya. Patut dicatat bahwa lembaga keuangan terkemuka AS, Moody's, memperkirakan biaya PLTN adalah sebesar 7.500 USD/kW.

Meskipun telah menghabiskan dana penelitian triliunan rupiah, hingga saat ini tidak ada negara yang mempunyai metode pembuangan limbah radioaktif yang aman. Dalam lima tahun terakhir misalnya, perkiraan biaya tersebut meningkat sebesar 40 miliar USD di AS dan 27 miliar pounsterling di Inggris, tanpa jaminan bahwa tempat penyimpanan tersebut akan ada.

Belum lagi faktor bahaya radiasi dari reaktor tersebut terhadap masyarakat. Sebuah penelitian resmi oleh pemerintah Jerman menunjukkan bahwa dalam keadaan normal, tingkat kanker dan leukemia pada balita yang tinggal di sekitar PLTN Jerman sangat menonjol, yakni meningkat sebesar 54% dan 74%. Tentu saja, hal itu belum memperhitungkan bila terjadi kecelakaan nuklir seperti yang pernah dialami AS dan Soviet.

Dan jika dikaitkan dengan situasi global saat ini, di mana bencana perubahan iklim akibat pelepasan gas rumah kaca (GRK) menjadi ancaman serius bagi keberlangsung kehidupan di bumi, nuklir juga tidak mampu memberikan kontribusi berarti terhadap pengurangan emisi tersebut. Meski kapasitas reaktor nuklir ditingkatkan empat kali lipat (dari 2.600 TWh/tahun menjadi 9.900 TWh/tahun di tahun 2050), emisi GRK tereduksi hanya akan berkurang 6%. Padahal untuk mencapai kapasitas itu pun nyaris mustahil karena itu berarti sejak saat ini hingga tahun 2050 harus dibangun 32 PLTN berkapasitas 1.000 MW per tahun! Bandingkan dengan AS yang saat ini “hanya” memiliki 103 PLTN.

KEDAULATAN ENERGI

Berpaling ke nuklir jelaslah bukan jawaban bagi persoalan energi Indonesia. Sebaliknya, ia justru merupakan ancaman baru dalam membangun kedaulatan energi. Indonesia akan semakin mengalami ketergantungan dengan lingkar kapitalisme global di mana teknologi, sumber pembiayaan (utang luar negeri) dan bahan baku energi sepenuhnya dikendalikan oleh pihak asing. Pada saat yang sama, sumber energi Indonesia terus terkuras tanpa bisa dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat.

Pemerintah Indonesia jelas keliru jika betul-betul memilih nuklir sebagai sumber energi. Patut diingat bahwa ke- 439 reaktor nuklir komersial yang saat ini beroperasi diseluruh dunia hanya mampu memenuhi kebutuhan listrik dunia sebesar 15%. Dalam hal Indonesia, penggunaan energi nuklir pun hanya menggantikan 2% penggunaan energi lainnya. Tentu saja hal ini tidak sebanding dengan apa yang telah dikorbankan untuk membangun sebuah PLTN. Bahkan sebaliknya, Indonesia akan jatuh ke dalam perangkap nuklir.

Oleh karena itu, untuk itu sehubungan dengan ultah BATAN yang ke-50 ini, demi kemaslahatan bangsa dan kedaulatan energi Indonesia, kami meminta pemerintah:
menghentikan rencana penggunaan nuklir sebagai sumber energi
mengalihkan segala pembiayaan dan tenaga ahli di bidang nuklir untuk mengembangkan sumber energi yang benar-benar terbarukan dan berkelanjutan yang memang dimiliki dari Sabang hingga Merauke, seperti mikrohidro, angin, tenaga surya, geothermal, dll.

"Energi nuklir bukanlah obat mujarab untuk mengatasi pemanasan global. Meski anda kesampingkan masalah penyimpanan limbah jangka panjang dan bahaya kecelakaan dan kerentanan serangan teroris, anda masih punya dua masalah yang lebih sulit. Pertama adalah biaya. Kedua adalah proliferasi senjata nuklir. Selama 8 tahun saya di Gedung Putih, setiap masalah proliferasi senjata nuklir adalah terkait dengan PLTN.”
Al Gore,
(Mantan Wapres AS, Pemenang Nobel Perdamaian 2007, penulis dan bintang film dokumenter pemanasan global, “An Inconvenient Truth”)

Wajah Hutan Negeri Kita

Wajah Hutan Negeri Kita
(sumber : Walhi)

Sektor kehutanan Indonesia tahun 2008 dibuka dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No 2 tahun 2008 pada Bulan Februari 2008. peraturan yang mengatur tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Penggunaan Kawasan Hutan untuk kepentingan Pembangunan diluar Kegiatan Kehutanan. PP tersebut membuka peluang pembukaan hutan lindung dan hutan produksi untuk kegiatan pertambangan, infrastruktur telekomunikasi dan jalan tol dengan tarif sewa seharga Rp 120 untuk hutan produksi dan Rp 300 per meter persegi per tahun.

Secara ringkas, PP tersebut merupakan produk turunan dari Perpu No 1/2004 yang memberikan izin bagi usaha pertambangan untuk melakukan aktivitasnya di atas hutan lindung. Perpu yang kemudian diperkuat dengan Keppres No. 41 Tahun 2004 tentang Perizinan atau Perjanjian di Bidang Pertambangan Yang Berada di Kawasan Hutan, dan bersama DPR kemudian menetapkannya menjadi UU No 19 tahun 2004.
Dalam banyak kajian disebutkan bahwa UU No. 19/2004 tentang penetapan Perpu No.1 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi undang-undang tidak memenuhi syarat sebagai suatu produk perundang-undangan, merupakan bentuk tindakan sewenang-wenang dalam menggunakan kekuasaan (detournement de pouvoir) dan bertentangan dengan tata cara pembuatan perundang-undangan yang baik serta melanggar ketentuan konstitusi, pembukaan alinea 1,2 dan 3, pasal 1 ayat (1) dan (2)dan (3) ,pasal 20a, dan pasal 22 ayat (1) UUD 1945.

Pembukaan tambang di hutan jelas akan menimbukan kerusakan permanen. Aktivitas penambangan memiliki daya musnah yang luar biasa. Tidak saja terjadi pada kawasan yang dibuka namun juga pada kawasan hilir yang ditempati oleh komunitas-komunitas masyarakat. Tidak kurang jalannya perekonomian di 25 kabupaten/kota akan terganggu dan menimbulkan dampak yang cukup serius terhadap jutaan penduduk pada kawasan tersebut. Nilai kerugian yang tercipta jauh lebih besar dibanding keuntungan jangka pendek yang didapat.

Secara pasti, PP ini akan memuluskan pemusnahan 925 ribu hektar hutan lindung di Indonesia yang akan dilakukan oleh 13 perusahaan. PP ini juga tidak menyebut sama sekali bahwa aturan ini ditujukan kepada 13 perusahaan yang ada sehingga berpotensi untuk memuluskan jalan bagi 158 perusahaan tambang lainnya untuk mengobrak abrik 11,4 juta hektar hutan lindung. Semuanya bisa dilakukan dengan hanya membayar Rp. 300/m2. PP ini keluar dikala Presiden berkomitment mengurangi laju Pemanasan Global dengan menyelamatkan hutan alam indonesia tersisa. PP ini juga keluar dikala Presiden punya kewenangan yang kuat untuk membatalkan pertambangan di hutan lindung, namun tidak dilakukannya!.

Hingga disini, terjadi ketidak konsistenan Pemerintah Indonesia. Dalam pertemuan para pihak di Bali (UNFCC) pemerintah telah mendeklarasikan niatnya menjadi pionir dalam penurunan emisi global dengan melakukan penyelamatan kawasan hutan. Sementara dengan PP ini, pemerintah justru melanjutkan blunder pemerintah sebelumnya dengan memfasilitasi penghancuran hutan lindung, dengan biaya yang bahkan lebih murah dari sepotong pisang goreng.

Dalam berbagai pertemuan dan pernyataan resmi, pemerintah selalu beralasan ketiadaan biaya untuk melakukan penjagaan hutan sehingga pendanaan yang akan diperoleh dari penghancuran 925 ribu hektar hutan lindung melalui skema PP 2/2008 akan digunakan untuk menyelamatkan hutan tersisa.

WALHI melakukan kampanye kreatif dengan menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mendonasikan uangnya untuk menyelamatkan hutan lindung. Tujuannya agar masyaraat bisa terlibat secara langsung daam advokasi menolak pertambangan di hutan lindung.

Kampanye akan diawali diseluruh universitas-universitas di Jakarta dan kemudian berkembang pada kawasan-kawasan publik lainnya termasuk juga di luar kota Jakarta, utamanya di kawasan-kawasan dimana pertambangan akan dilakukan.

Untuk itu, WALHI meminta agar pemerintah membuka mekanisme donasi publik untuk penyelamatan kawasan lindung sekaligus mendorong pemerintah untuk melakukan Regulatory Impact Assesment terhadap kebijakan yang memperbolehkan aktivitas penambangan di hutan lindung sebagaimana yang diamanatkan dalam Tap MPR No 1 tahun 2004.

Sementara itu, aktivitas illegal logging masih terus berlangsung disejumlah tempat di Indonesia. Penangkapan ribuan log kayu di Kalimantan Barat dan di Riau baru-baru ini makin memperjelas status kehutanan Indonesia yang lebih besar pasak dari pada tiang. Awal tahun 2007 WALHI menyebutkan bahwa ada tiga masalah mendasar disektor kehutanan yang menjadi pemicu munculnya sejumlah konflik dan kejahatan disektor kehutanan: 1) tidak ada pengakuan terhadap hak masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya hutannya, 2) besarnya kapasitas produksi industri kehutanan dan 3) korupsi yang merajalela disegala level.

Keberhasilan Operasi Hutan Lestari tidak akan pernah efektif apabila tiga masalah mendasar tersebut tidak dilakukan. Penangkapan ribuan log kayu di Kalbar dan Riau baru-baru ini justru menjadi bukti bahwa illegal logging masih terus berlangsung. Demikian halnya dengan penembakan di Jawa Timur baru-baru ini yang semakin memperjelas wajah penelolaan hutan Indonesia yang tidak pro rakyat dan menggunakan kekerasan dalam penyelesaian masalahnya.

Kasus alih fungsi hutan lindung di sejumlah tempat juga mewarnai pembukaan tahun 2008 ini diantaranya di Bintan dan Sumatera Selatan baru-baru ini. Aroma korupsi cukup kuat melatarbelakangi meledaknya kasus yang melibatkan sejumlah anggota DPR RI ini.

Alih fungsi lahan seharusnya tidak hanya dilihat dari aspek korupsi semata. Penetapan kawasan menjadi kawasan lindung dan atau Taman Nasional tidak dilakukan tanpa sebab. Kawasan tersebut memiliki fungsi sebagai water regulator, penyimpanan plasma nutfah dan di sumatera selatan kawasan dimaksud berfungsi sebagai kawasan pemijahan yang sangat berguna bagi nelayan.

WALHI mencatat lebih dari 170 ribu hektar hutan lindung telah dialihfungsikan dalam tiga tahun terakhir. lebih dari 80 persen diantaranya dilakukan secara ilegal dalam artian tidak ada proses alih fungsi lahan sama sekali. Semuanya berjalan tanpa ada upaya hukum sama sekali dari pemerintah.

18.5.09

Petisi 60,000 Pembela Hutan Indonesia Desak SBY Lindungi Hutan (berita oleh GreenPeace)

Petisi 60,000 Pembela Hutan Indonesia Desak SBY Lindungi Hutan
(oleh GreenPeace)


Jakarta, Indonesia — Delegasi Greenpeace pagi ini (18/05) mengantarkan petisi yang ditandatangani 60.000 orang ke Kantor Sekretariat Negara RI, petisi ini berisi desakan pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar segera mengambil langkah menyelamatkan hutan untuk mengatasi perubahan iklim, melindungi keragaman hayati dan hak hidup masyarakat adat. Pengantaran ini menandai ditutupnya petisi yang diluncurkan pada Pertemuan Iklim di Bali Desember 2007, dimana Presiden SBY mengeluarkan pernyataan meyakinkan akan melindungi hutan Indonesia.

Pernyataan manis dua tahun lalu ternyata tidak ada realisasi apa pun. Bahkan, deforestasi (pembabatan hutan) makin meningkat, dan pemerintah terus mengeluarkan kebijakan yang mendukung perusakan hutan dan kawasan lahan gambut. Presiden SBY telah mengecewakan 60.000 penanda tangan petisi ini, serta jutaan orang Indonesia lain yang peduli terhadap hutan.
Indonesia tercatat sebagai negara ketiga terbesar di dunia yang menyumbang emisi gas rumah kaca dari sektor deforestasi. Beberapa waktu belakangan, setiap tahunnya pemerintah Indonesia memberi izin untuk melakukan pembabatan 1,8 juta hektar hutan – sama besarnya dengan lima kali luas Pulau Bali. Pada saat bersamaan, Indonesia termasuk negara paling rentan terkena dampak buruk perubahan iklim, saat ini pun Indonesia sudah terkena berbagai bencana seperti banjir, kenaikan permukaan air laut, longsor, dan gagal panen produk-produk pertanian.

Menjelang ajang pemilihan Presiden dan pertemuan iklim yang sangat penting di Bonn, Jerman, lebih dari 60.000 warga Indonesia ini meminta langkah nyata. Greenpeace juga meminta akuntabilitas.

Pekan lalu, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Laut Dunia, yang membicarakan mengenai peran laut dalam menstabilkan perubahan iklim.

Perlindungan laut sangat penting untuk perlindungan keragaman hayati, dan laut adalah penyerap karbon yang cukup besar. Tetapi, Pemerintah Indonesia memalingkan perhatian dari sumber krisis utama. Karena dengan penghentian pembabatan hutan adalah cara paling murah dan efektif untuk menghindari dampak mengerikan dari perubahan iklim. Indonesia masih berharap menuai keuntungan dari gerakan internasional menurunkan emisi global, yakni dana pelindungan hutan dari negara-negara maju. Tetapi dana itu tidak akan berarti apa-apa jika kita tidak melakukan langkah penting, yakni mengeluarkan moratorium atau penghentian sementara penebangan hutan.

Sumber berita : GreenPeace

13.5.09

KAIDAH SEDERHANA DALAM MEMPELAJARI CUACA TROPIS

KAIDAH SEDERHANA DALAM MEMPELAJARI CUACA TROPIS

Untuk kegiatan di alam bebas ada baiknya jika kita mengetahui kaidah-kaidah sederhana dalam mempelajari cuaca. terutama untuk cuaca tropis, karena kita tinggal dan bekegiatan di daerah tropis. hal ini sangat berguna, karena dengan mengetahui ciri dan tipe cuaca, kita dapat memprediksikan kondisi yang akan kita hadapi dan juga dapan mengatur jadwal serta perlengkapan sebelum melakukan kegiatan dah hal ini tidak lain bertujuan demi keselamatan kita saat melakukan kegiatan alam bebas.


Beberapa kaidah sederhana dalam mempelajari cuaca tropis antara lain :

CUACA PANTAI DAN PEDALAMAN

Pada musim kemarau cuaca di daerah pantai dan pedalaman secara umum hampir sama. Secara umum sebagai berikut :

a. Malam udara cerah (bersih)

b. Pagi udara erah (bersih)

c. Sore tumbuh awan di sana-sini, kadang terjadi hujan lokal

catatan : pada puncak kemarau atau kemarau panjang, seringkali sore hari pun cerah.

* Daerah pantai

a. Pagi : banyak awan, kadang-kadang hujan

b. Jam 10.00 : Udara cerah

c. Jam 12.00 : awan mulai tumbuh dan berkembang

d. Jam 13.00 : awan hitam menjulang tinggi

e. Jam 14.00 – 18.00 : hujan

f. Jam 20.00 : cuaca membaik

* daerah pedalaman

a. Pagi : udara cerah dan berkabut

b. Jam 10.00 : awan tumbuh serempak

c. Jam 13.00 : awan hitam menjulang tinggi

d. Jam 14.00-17.00 : hujan

e. Jam 20.00 : cuaca baik sampai pagi

catatan : saat musim penghujan mencapai puncaknya, seringkali hujan terus menerus sepanjang hari.

Bentuk dan Perkembangan Awan Serta Cuaca yang Akan Terjadi

  1. Pada musim penghujan, adanya awan bergumpal, baik rendah, menengah, maupun tinggi menunjukkan keadaan cuaca yang labil serta daya vertikal yang kuat. Oleh sebab itu saat-saat berikutnya cuaca buruk akan terjadi.
  2. Pada musim penghujan, bila di kejauhan tampak awan bergumpal disertai kilat, sedangkan tiba-tiba angin mengarah ke tempat kita disertai awan putih kelabu, guntur terdengar, maka sebentar lagi cuaca buruk akan meluas ke tempat kita.
  3. Pada daerah dekat gunung, bila awan terlihat di kaki atau pun di lereng gunung dan tumbuh terus, hujan akan meluas ke tempat kita.
  4. Pada daerah dekat pantai, saat musim penghujan di waktu fajar pagi terlihat kilat, terdengar suara guntur di kejauhan maka pagi harinya hujan mencapai daerah pantai karena angin darat mulai melemah.
  5. Bentuk awan merata menutup langit menandakan hujan akan terjadi cukup lama.


arikel ini di ambil dari loopdreamer adventure

Penyakit Perjalanan dan Pencegahannya

Penyakit Perjalanan Beserta Pencegahannya

1. Hipoglikemi

Merupakan suatu keadaan di mana tubuh kekurangan zat gula, terutama glikogen otot. Gejalanya adalah tubuh lemas, letih, lesu, loyo dan tak bertenaga. Penyebabnya adalah keletihan yang sangat karena suatu aktivitas. Untuk pencegahannya adalah dengan makan makanan yang banyak mengandung karbohidrat.

2. Shock Hipoglikemi

Merupakan keadaan lanjutan dari hipoglikemi yang tidak tertanggulangi. Dalam hal ini korban harus mendapatkan pertolongan dari dokter/Rumah Sakit.

3. Hipoksia

Yaitu suatu keadaan di mana otak kekurangan oksigen yang diakibatkan kadar oksigen dalam darah sangat tidak mencukupi. Gejalanya adalah pusing, mual, ingin muntah halusiasi, dan timbul ilusi. Tanda-tanda jika terkena hipoksia parah adalah tingkah laku menjadi aneh. Penyebabnya adalah keletihan, gangguan darah, emosi, pengaruh alkohol, dan kadar oksogen pada udara yang tipis, misalnya di ketinggian. Pencegahannya adalah, yang paling utama persiapan fisik yang baik (latihan rutin), adaptasi terhadap lingkungan dulu jika memasuki daerah tertentu, istirahat untuk mengembalikan stamina.

4. Hipotermia

Merupakan suatu kondisi dari tubuh akibat kehilangan panas tubuh yang berlebihan yang mempengaruhi sistem peredaran darah. Gejalanya antara lain, tubuh terasa dingin dan kaku, otot terasa ngilu, persendian terasa sakit, timbul kesemutan, kejang otot, kram, kejang perut/tubuh, terkadang disertai pusing dan sesak nafas. Penyebabnya, kehilangan panas tubuh yang berlebihan akibat dari perbedaan antara suhu tubuh dan lingkungan yang sangat ekstrim. Pencegahannya antara lain, kondisi fisik yang prima (bisa didapatkan melalui latihan), memakai pakaian yang kering dan dapat mengurangi dingin, membuat perapian, makan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, jangan minum alkohol, jika sampai terjadi, carilah tempat yang terlindung atau turun.

5. Dehidrasi

Yaitu suatu keadaan tubuh kekurangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar. Gejalanya adalah tubuh terasa letih, lesu, loyo, mengantuk, haus yang teramat sangat, berkunang-kunang, mual, ingin muntah, kencingnya sangat sedikit. Penyebabnya aktifitas yang berlebihan, kurang minum, stres, dan lain sebagainya. Untuk pencegahanny adalah minum yang banyak, terutama air putih, untuk kegiatan yang membutuhkan energi besar dan menguras keringat jangan sampai melupakan untuk persiapan membawa air minum secukupnya.

Berbagai jenis penyakit di atas bukan untuk kita takuti sebagai penghalang untuk kegiatan petualangan kita, melainkan kita ketahui untuk dapat kita pelajari dan kita mengerti cara untuk mencegahnya. Dan kegiatan petualangan kita dapat terus berjalan dengan lancar.

Terimakasih semoga bermanfaat

atikel ini di ambil dari loopdreamer adventure

12.5.09

KESEHATAN PERJALANAN

KESEHATAN PERJALANAN

A. TAHAP PERSIAPAN

1. Nutrisi
Yang diperlukan oleh tubuh yaitu :
- Karbohidrat (1 gram = 1 kalori)
- Lemak (1 gram = 9 kalori)
- Protein (1 gram = 4 kalori)
- Vitamin ( A, B, C, D, E, K)
- Mineral/elektrolit
- Air
Keenam unsur nutrisi di atas mutlak dibutuhkan oleh manusi dalam hidup sehari-hari. Jika terdapat kekurangan salah satu unsur dan berlangsung berlarut-larut maka sel-sel akan mengalai kerusakan dilanjutkan dengan kematian.

Dalam melakukan suatu aktifitas, unsur nutrisi yang berperan penting adalah karbohidrat sebagai suplier energi pertama yang seanjutnya digunakan sebagai sumber tenaga. Jika energi tIdak dipakai/lebih maka akan disimpan dalam bentuk lemak yang akan ditumpuk di bawah kulit atau melapisi suatu organ. Lemak akan diubah menjadi energi bila tubuh memerlukan sumber tenaga, sedangkan tubuh tidak mendapatkan suplai karbohidrat dari luar (makanan).
Unsur protein yang digunakan sebagai unsur pembangun/perombak sel-sel yang telah rusak/mati dan untuk proses itu diperlukan energi dan peran unsur lain.
Vitamin diperlukan bagi tubuh untuk menunjang berlangsungnya proses pembangunan maupun perombakan sel-sel tubuh. Sedangkan air dan elektrolit paling banyak dibutuhkan sebagai stabilisator dari kehidupan setiap sel di tubuh.
Jadi keberadaan setiap unsur tersebut mutlak adanya, dalam arti jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan hal itu tergantung dari : usia, luas permukaan tubuh, jenis kelamin, aktifitas, kondisi tubuh tertentu, periode tertentu dari wanita (misal menstruasi).
Aktifitas mountaineering adalah satu aktifitas yang besar (lebih dari 2500 kalori). Untuk itu diperlukan makanan yang banyak mengandung karbohidrat seperti nasi, ubi, roti, mie, gala-gula, coklat, dan sebagainya.
Agar penyerapan makanan dalam tubuh lebih optimal sebaiknya dimakan dalam keadaan segar, suhu sesuai dengan suhu tubuh/hangat, mudah dicerna, tidak berlebihan jumlahnya, sebelum melakukan aktifitas atau 1 jam setelah melakukan aktufitas, usahakan jangan makan makanan yang merangsang lambung.

Air sangat dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktifitas untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, baik lewat keringat maupun evaporasi.

2. Exercise
Latihan fisik sangat diperlukan sebelum melakukan suatu aktifitas berat, karena berguna untuk :
- melatih otot jantung
- melatih paru-paru
- melatih elastisitas tubuh
Melatih otot jantung dimaksudkan agar kerja otot jantung lebih optimal sehingga jantung dapat memompa darah dalam jumlah dan frekuensi yang optimal sehingga darah dapat dialirkan ke otak dan seluruh tubuh.
Melatih kerja paru-paru dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas alveoli-alveoli paru dalam pertukaran oksigen dan gas CO2 serta melatih memperbesar volume udara yang akan diserap oleh paru-paru dalam tiap menit dalam frekuensi yang sama seperti saat tak ada aktifitas.
Jika kerja dari jantung dan paru-paru optimal maka peredaran darah ke otak dan ke seluruh tubuh akan lancar, artinya suplai nutrien ke seluruh sel-sel tubuh serta pertukaran zat yag tidak digunakan akan lancar.
Melatih elastisitas tubuh dimaksudkan untuk melatih kelenturan otot dan sendi dari peregangan, penekanan atau puntiran. Latihan ini harus dilakukan secara bertahap dan teratur. Latihan ini juga akan merangsang peningkatan metabolisme dari sel-sel otot itu sendiri sehingga sel oto lebing mengembang dan elastis.
Dari penelitian kesehatan, olahraga lebih baik dilakukan pada saat kadar oksigen di udara tinggi, yaitu pada pagi dan sore hari dan sebaiknya dilakukan ditempat terbuka. Adapun jenis olahraga yang dibutuhkan adalah semua jenis olahraga yang melatih kerja jantung dan paru-paru yang dilakukan secara teratur dan tidak berlebihan.
penting : exercise ini hanya berlaku bagi yang tidak mempunyai kelainan pada jantung/paru-paru.

B. TAHAP AKTIFITAS

1. Faktor Non-Fisik
Yang harus diperhatika adalah :
- Kondisi alam : Cuaca, tipe medan
- Lamanya aktifitas berlangsung
- Jenis aktifitas
- Sarana Pendukung : Tim, Pribadi

2. Faktor Fisik
Kegiatan pendakian adalah kegiatan fisik total, maka dalam melakukannya perlu diperhatikan :
- Sehat fisik dan mental, jikasalah satu atau keduanya mengalami gangguan maka akan memperburuk keaaan yang telah dialami dan sering menimbulkan faktor celaka.
- Tidak memforsir tenaga, jika mengalami kelelahan sebaiknya istirahat dulu karena jika kelelahan berkelanjutan akan lebih membahayakan diri.
- Tidak minum alkohol karena alkohol justru dapat menurunkan stamina tubuh akibatnya tubuh tidak dapat menahan suhu dingin. Alkohol juga dapat menyebabkan gangguan otak, akibatnya bisa terjadi halusinasi dan disorientasi.
- Gunakan waktu istirahat seefektif mungkin untuk mengembalikan stamina, hematlah energi yang telah terbatas dengan istirahat.
- Pakailah pakaian yang dapat melindungi tubuh dari kedinginan sehingga mengurangi resiko terjadinya kehilangan panas tubuh yang berlebihan yang akibatnya bisa terjadi hipotermia yang bisa mengancam keselamatan jiwa..
** artikel ini di ambil dari loopdreamer adventure

11.5.09

Peluncuran Komik Nuklir Untuk Peringatan Bahaya Nuklir

Peluncuran Komik Nuklir Untuk Peringatan Bahaya Nuklir


(oleh GreenPeace)


Jepara, Indonesia — Greenpeace dan Muria Institute 25 April kemarin meluncurkan komik anti-nuklir “Nuclear Meltdown – A Message From the Darkness”, bertepatan dengan hari peringatan Tragedi Chernobyl , bencana nuklir terburuk sepanjang sejarah yang terjadi pada 1986 lalu.

Peluncuran ini merupakan satu dari serangkaian acara yang diselenggarakan ol
eh kelompok-kelompok lokal Jepara yang menentang rencana pemerintah Indonesia untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Jawa Tengah. Komik ini sendiri membidik kaum muda di kawasan Asia Tenggara, dan beberapa waktu sebelumnya sudah diluncurkan di Filipina.

Pada 2007, para ulama dan tokoh agama Islam di Jepara telah medeklarasikan bahwa pembangunan PLTN di wilayah itu adalah haram hukumnya. Greenpeace terus mendukung komunitas setempat dalam melakukan perlawanan terhadap rencana pembangunan PLTN, karena membahayakan kesehatan masyarakat, lingkungan dan tingginya biaya yang harus dikeluarkan. Apalagi daerah ini rentan terhadap gempa bumi, letusan vulkanis, serta dekat dengan Gunung Merapi yang berstatus aktif.

Acara hari ini yang digalang oleh Muria Institute dan komunitas-komunitas lokal, serta dihadiri Kelompok anak muda Greenpeace “Solar Generation”, juga akan menyajikan orasi serta pertunjukan seni yang menegaskan bahaya tenaga nuklir.

“Greenpeace dan Muria Institute merasa bahwa kaum muda perlu disadarkan akan bahaya dari penggunaan tenaga nuklir, karena merekalah yang akan paling merasakan dampak buruk dari penggunaan teknologi kotor dan berbahaya ini. Jika pemerintah Indonesia bersikeras membawa negara ini ke jalan nuklir, artinya mereka akan mewariskan bahaya, ketidakamanan dan hutang pada generasi muda,” tegas Tessa de Ryck, Jurukampanye Nuklir Greenpeace Asia Tenggara.

Saat ini tenaga nuklir telah dipublikasikan secara salah sebagai salah satu solusi untuk perubahan iklim, dan sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan energi dunia yang makin meningkat. Ini dilakukan terutama oleh para konsultan yang didanai oleh industri nuklir. Secara global, industri ini mencoba untuk mempengaruhi generasi muda agar melihat image tenaga nuklir lebih positif, setelah lebih dari dua dekade ini terus ditolak. Tetapi masalah dari tenaga nuklir ini tak pernah berubah, yakni masalah keamanan dan hingga saat ini belum ada cara aman untuk menyimpan limbah nuklir. Dengan biaya tinggi serta waktu perencanaan dan pembangunan, reaktor nuklir bukan solusi untuk memecahkan masalah perubahan iklim.

Greenpeace tergugah oleh pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru-baru ini di Magelang, bahwa dia tidak setuju pembangunan reaktor nuklir selama masih ada alternatif yang lebih baik. Indonesia adalah negara yang mempunyai sumber daya energi panas bumi terbesar di dunia dan sudah punya rencana memproduksi 5 gigawatts energi dari tenaga panas bumi ini pada 2014. Selain itu, Greenpeace juga mendesak pemerintah untuk meningkatkan energi yang bersumber dari angin, sinar matahari dan mikro hidro, serta memperbaiki sistem hukum dan regulasi, yang selama ini jadi ganjalan pada investasi energi terbarukan. Peningkatan besar produksi energi terbarukan, penghentian penggunaan batu bara, penghapusan rencana pembangunan reaktor nuklir, harus dipadukan dan diimplementasikan dalam satu program efisiensi energi berskala besar.

“Solusi terbaik mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim, adalah dengan mengalihkan investasi dari teknologi kotor berbahaya seperti batu bara, minyak dan nuklir, menjadi energi terbarukan yang bersih seperti panas bumi dan tenaga angin, demi memberikan generasi muda masa depan yang lebih bersih dan aman,” de Ryck menyimpulkan.

Greenpeace adalah organisasi kampanye global independen, yang bertindak untuk mengubah sikap dan perilaku, untuk melindungi dan memelihara lingkungan, serta mempromosikan perdamaian.

“Nuclear Meltdown – a Message from the Darkness” bisa dilihat secara online di sini